sumber gambar: kabarbisnis.com |
Dari tahun ke tahun, ajang Harbolnas ini semakin tinggi
peminatnya. Semakin banyak pembeli, semakin kecil peluang untuk mendapatkan
barang diskon. Karena itu, para pemburu barang diskon rela ’begadang’ menunggu
detik-detik dimulainya ajang Harbolnas, yang biasanya dibuka sejak pukul 00:00
WIB.
Dalam hitungan menit sejak dimulainya ajang Harbolnas, barang
yang dijual bisa langsung ludes. Pada tengah malam itulah jam produktif untuk
melakukan transaksi. Sehingga tak sedikit orang yang menyia-nyiakan kesempatan
emas mendapatkan promo berbagai barang. Rela menunda jam tidur demi mendapat
kepuasan bila berhasil memperoleh barang yang diburu.
Umumnya pembeli menghindari bertransaksi di pagi hari yaitu
pukul 09.00-11.00 WIB. Pada jam itu, pada umumnya masyarakat sedang
sibuk-sibuknya bekerja atau berada di jalan berkait dengan tugas kantor. Jadi,
sangat mustahil bisa ikutan ajang Harbolnas bila sedang sibuk bekerja. Wah,
bisa-bisa disemprot oleh Pak Boss, kalau ketahuan sedang mantengin e-comerce.
Kalaupun mau ikutan Harbolnas, para pekerja kantoran paling
bisanya pada pukul 12.00-13.00 WIB saat istirahat salat dan makan siang (isoma). Nah, dalam waktu yang singkat
itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sesudah itu, akan masuk pukul 13.00-15.00
WIB yang juga termasuk sebagai jam produktif untuk menyelesaikan pekerjaan
kantor yang tertunda karena isoma
tadi.
Selain masalah waktu, para pemburu diskon juga diadang oleh
ketentuan yang berlaku dalam promo. Biasanya, beda besaran diskon atau promo
berbeda pula syarat dan ketentuan yang berlaku. Karena itu, para mania
Harbolnas hendaknya membaca dengan teliti setiap ketentuan yang berlaku dalam
promo. Jangan sampai merasa terjebak oleh ketentuan sehingga gagal ikutan
Harbolnas.
Berdasarkan catatan Asosiasi
E-Commerce Indonesia (idEA), pada ajang Harbolnas tahun 2018, ada Rp 6,8
triliun yang berhasil dikumpulkan. Sementara pada tahun ini ditargetkan
menembus angka Rp 8 triliun. idEA sangat optimis target itu bisa tercapai,
karena peserta Harbolnas seperti Shopee,
Blibli, Lazada, Bukalapak dan JD.ID.
memiliki strategi masing-masing untuk menarik para pembeli.
Tapi, Harbolnas hari ini, Kamis (12/12/2019) tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak pembeli mengeluh karena ada jumlah barang yang didiskon terbilang terbatas. Ada jenis barang tertentu yang tidak ikut didiskon. Artinya, tidak semua barang yang ditawarkan di momen Harbolnas. Sehingga banyak para pemburu diskon yang kecewa.
Pada momen Harbolnas, besaran diskon yang ditawarkan memang
berkisar 50-60 persen. Tapi, tidak semua barang diberikan diskon. Banyak calon
pembeli yang tidak jadi membeli karena shade
yang diincarnya tidak ikut didiskon. Shade
yang didiskon cenderung bukan warna-warna pavorit yang lebih diminati para
pembeli.
Sebelum Harbolnas (12.12), situs-situs e-comerce juga menggelar
diskon. Program belanja murah di luar momentum Harbolnas, misalnya pada 9.9,
10.10, 11.11. Dengan begitu, para pembelanja online sebetulnya memiliki waktu belanja murah yang relatif santai.
Tidak jor-joran pada euforia Harbolnas. Bahkan pada pekan diskon 9.9 lalu
terkesan gila-gilaan, sehingga pada Harbolnas 12.12, kesannya biasa saja.
Walau ada pihak yang menganggapnya biasa saja, namun situs
belanja online Shopee, mengklaim berhasil menjual lebih dari 1,2 juta barang dan
dalam menit ke-6, Xiaomi Redmi Note 8 Pro terjual habis. Capaian itu didapatkan
hanya dalam waktu satu jam sejak momentum Harbolnas dimulai pada pukul 00.00
pada Kamis (12/12/2019).
Bagaimana Shopee bisa menjual 1,2 juta barang? Karena promo
yang ditawarkan Shopee bertajuk Shopee 12.12
Birthday Sale mengenakan gratis ongkir sepuasnya, hadiah Toyota
Innova, Promo Midnight Cashback 120
persen, Promo Midnight Electronic Sale,
Promo Midnight Fahsion Sale, Promo Midnight Beuaty Sale, Promo Midnight Supermarket Sale dan masih
banyak lainnya.