Selasa, 19 Agustus 2014

Prospek Kerja Jurusan Desain Sangat Luas

TIDAK semua orangtua bisa menerima pilihan sang anak saat kuliah. Apalagi ketika jurusan yang dipilih berkaitan dengan dunia seni, seperti desain.
Saat ini lulusan desain memiliki kesempatan karier yang cerah karena bidang kerja yang sangat luas. (Ilustrasi: College Cures)
Ketakutan akan prospek karier lulusan desain menjadi alasan utama orangtua merasa berat menerima pilihan tersebut. Padahal saat ini, bidang desain juga memiliki kesempatan karier yang cerah karena bidang kerja yang sangat luas.
Program Manager untuk Desain University Technology Sydney (UTS): INSEARCH Matthew Holt menyebut, kekhawatiran tersebut memang dialami oleh setiap orangtua. Bahkan, tidak hanya di Indonesia, fenomena tersebut juga terjadi di Negeri Kanguru.
“Itu bukan masalah di Indonesia saja. Di Australia juga sama. Banyak mahasiswa yang akhirnya memilih jurusan tertentu karena orangtua mereka menginginkan hal tersebut,” ujar Holt di Plaza Bapindo, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2014).
Namun, kata Holt, kekhawatiran tersebut bisa diatasi dengan sosialisasi kepada orangtua mengenai prospek karier bidang desain. Sebab, lanjutnya, saat ini kesempatan karier lulusan jurusan desain sangat luas.
“Desain itu beragam dan sangat luas, bisa dipakai dalam bidang apa pun karena desainer punya nilai berbeda saat ini. Mulai dari yang tradisional seperti desain fesyen dan arsitektur hingga desain jasa (service design),” ungkapnya.
Menurut Holt, desain dibutuhkan di semua bidang pekerjaan. Tidak hanya dalam industri tekstil, lulusan jurusan desain juga dibutuhkan dalam dunia penerbangan, pemerintahan, telekomunikasi, dan perbankan.
“Lulusan desain diperlukan di semua bidang, baik perbankan, penerbangan, telekomunikasi, pemerintahan, dan konsultan. Sementara desain jasa ialah bagaimana pengguna bisa berinteraksi dengan produk, seperti yang dilakukan oleh Apple melalui ITunes,” tutur Holt.
OKEZONE.KAMPUS

Senin, 18 Agustus 2014

UTS Kenalkan Dunia Desain ke Pelajar SMA

DESAIN menjadi salah satu jurusan dengan masa depan yang terbilang cerah. Apalagi mengingat Indonesia tengah menumbuhkan sektor industri kreatif, termasuk di dalamnya bidang desain.
Desain menjadi salah satu jurusan dengan masa depan cerah. Karena itulah, University of Technology Sydney (UTS) memperkenalkan bidang ini ke siswa SMA di Indonesia. (Foto: Margaret P/Okezone)
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 2 Januari 2014, sejak 2006, industri kreatif di Indonesia telah bertumbuh hampir 100 persen dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Pada 2013, industri kreatif Indonesia telah mempekerjakan lebih dari 11,9 juta pekerja dan menyumbangkan sekira tujuh persen terhadap total PDB atau Rp641,8 miliar. Ini merupakan sebuah peningkatan sebesar 10,9 persen dari 2012.
Menyadari hal tersebut, salah satu sekolah desain terbaik Australia, yakni University of Technology Sydney (UTS) Insearch hadir ke Indonesia untuk memberikan informasi mendalam terkait dunia desain kepada para pelajar SMA. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk workshop di delapan kota.
“Kami akan mengadakan workshop untuk pelajar SMA di beberapa kota. Mengenalkan mereka dengan proses dalam mendesain. Mulai dari ide, seleksi ide, sampai akhirnya menjadi suatu produk,” kata Program Manager untuk Desain UTS: INSEARCH Matthew Holt di Plaza Bapindo, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2014).
Holt menyebut, workshop tersebut akan berlangsung selama 18-29 Agustus 2014. Apapun kota yang menjadi sasaran ialah Jakarta, Bandung, Malang, Makassar, Semarang, Solo, Denpasar, dan Surabaya.
Channel Markerting Executive UTS:INSEARCH Indonesia Stefani Sugiarto menambahkan, workshop akan dilakukan di 1-2 sekolah mitra di masing-masing kota. Pemilihan sekolah pun beragam baik sekolah negeri, swasta, maupun internasional.
“Ini acara kedua. Animo tahun lalu cukup baik karena sekolah meminta kami untuk kembali mengadakan acara ini. Sekolah yang dipilih macam-macam, baik negeri, swasta, maupun internasional. Di tiap kota akan kami adakan berbeda. Ada yang satu hari ada yang dua hari,” papar Stefani.
OKEZONE.com