Kamis, 26 Desember 2013

Mustajabnya Doa di Hari Jumat

Jangan lewatkan saat-saat waktu mustajab untuk berdoa!!! Akhir waktu, setelah salat ’Ashar pada hari Jumat.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ’anhuma, Nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً،لَا يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسَْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًاإِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ، فَالْتَمِسُوهَا  آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
”Hari Jumat itu waktunya ada dua belas jam. Tiada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Alloh Subhanahu wata'ala dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Alloh Azza Wajalla. Carilah (waktu mustajab itu) pada akhir saat setelah salat ’Ashar.”
[Diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa’iy, Al-Hakim dan Al-Baihaqy. Dishahihkan oleh An-Nawawy dan Al-Albany]
Tidak harus menunggu hari Jumat, dawamkan membaca doa ini setiap ba'da salat lima waktu.
Pada hari Jumat yang mulia terdapat satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Tidaklah seorang hamba yang beriman memunajatkan doa kepada Rabbnya pada waktu itu, kecuali  Alloh akan mengabulkannya selama tidak meminta yang haram.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radliyallah ’Anhu, dia bercerita: ”Abu Qasim (Rasululah) Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
Sesungguhnya pada hari Jumat itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Alloh bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya. “Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (Muttafaq ’Alaih)
Terdapat dua pendapat besar di antara ulama tentang letak waktu tersebut.

Pertama, sejak duduknya imam di atas mimbar sampai dengan berakhirnya salat.

Kedua, waktu ijabah tersebut berada di akhir waktu di hari Jumat, yakni setelah ’Ashar sampai Maghrib.

Rabu, 11 Desember 2013

11-12-13

Hari ini tanggal 11 bulan 12 tahun 2013, biar keren disingkat 11-12-13. Biar terkesan unique pula judul postingan kali ini 11-12-13. Ya, saya suka yang keren-keren dan unik. Apa pun yang menurut saya keren dan unik selalu saya simpan jadi koleksi, kebanyakan berupa gambar seperti iklan jadul dan beberapa cover koran yang pernah saya kerjakan. Ada juga tulisan yang isinya menarik dan bila dibaca kapan pun masih up to date (tak terkesan basi).

pasangan mengucap janji perkawinan di tanggal cantik 11.12.13
Lantas, apa keren dan uniknya tanggal 11-12-13? Penilaiannya tentu relatif menurut penafsiran masing-masing orang. Angka dalam kalender membuat orang tertarik untuk mempertimbangkannya menjadi unik. Jadi, tak ada salahnya bila orang menjadikan angka 11-12-13 sebagai momentum untuk terjadi perubahan positif dalam hidupnya. Profesor Alan Lenzi (ahli studi agama di University of The Pasific, berpendapat "Para ilmuwan secara kognitif telah menunjukkan bahwa otak kita sudah terprogram untuk mencari pola yang bermakna dalam data sensoris."

Ki Kusumo, menerawang tanggal cantik ini momen tepat untuk memulai usaha dan bakal membawa berkah
Makanya, bertepatan dengan tanggal cantik hari ini (11-12-13) banyak orang memanfaatkannya sebaik mungkin. Konon ada 3.000 pasangan menikah masal di Amerika. Di Indonesia pun, banyak pasangan menikah dan melahirkan bayinya melalui cesar atau persalinan normal pada hari ini. Karena mereka punya anggapan imajinatif bahwa tanggal 11-12-13 adalah tanggal baik. Lain halnya dengan Ki Kusumo, dia berpendapat "Tanggal unik ini adalah momen yang tepat untuk memulai sebuah usaha, melakukan pernikahan atau kelahiran, karena akan membawa berkah tersendiri.”

Lucu aja...
Untuk bisa ketemu dengan tanggal unik seperti ini kita harus menunggu selama 90 tahun lagi. Yaitu saat ada tanggal dengan angka berurutan lagi, yakni pada 2 Januari 2103 atau 1-2-3. Sedang untuk waktu dan tanggal berurutan kita harus menunggunya sampai bertemu tanggal 3 April 2105 pukul 01.02 yang bila diurutkan akan membentuk angka cantik 01-02-03-04-05. Atau bila ingin sama persis dengan 11-12-13 seperti hari ini, harus menunggu saat tiba tanggal 11 Desember 2113 yaitu satu abad yang akan datang. Wow, lama sekali ya. Tentu saja hanya segelintir manusia yang bernapas hari ini bisa berjumpa dengan momen tersebut.

Ini gambar Danau Ranau sekitar bulan Agustus tahun 1926 dari koleksi TROPENMUSEUM_TMnr_60014496
Tidak harus angka yang cantik dijadikan penanda sebuah momen, bisa juga berupa gambar yang mengandung nilai seni atau artistik dijadikan koleksi di blog atau bahan inspirasi merangkai cerita dan kenangan. Mungkin dari keisengan mengoleksi gambar atau tulisan dapat jadi sumber yang bagus untuk menggali ide menemukan bahan membuat cerita pendek atau puisi bahkan bisa jadi novel. Tergantung kreatifitas yang ada dalam dirinya.

Be Creative. Ya, tentu saja untuk menghasilkan gambar atau tulisan, seseorang harus punya kreatifitas.
Segala hal bisa jadi awal yang baik bila bisa mencari makna tersembunyi di baliknya. Gambar yang unik, misalnya. Kenapa ada seseorang suka pada gambar yang aneh, sementara orang lainnya tidak. Itu semata-mata menyangkut selera dan imajinasi. Di mata seseorang mungkin gambar itu artistik tapi yang lain melihatnya tak ada nilai seni sama sekali. Seperti gambar ini misalnya.

Efek pencahayaan yang sempurna membuat gambar ini (menurut saya) punya nilai seni, tanpa menafikan unsur pornografi. Tapi karena gambar ini dibuat untuk iklan produk pakaian dalam wanita sah-sah saja dipulikasikan.
Di mana letak artistiknya gambar di atas, tergantung penafsiran masing-masing orang. Tergantung selera masing-masing. Bagi saya sebagai pemilik blog, gambar ini menarik karena saya lihat efek pencahayaan yang sempurna di mana warna biru mendominasi ditambah warna putih yang berupa garis horizontal sehingga warna hitam terlihat bukan hal yang menyeramkan tapi menjelma menjadi hal yang menyenangkan.

Wah, jan ora genah tenan.
Akan halnya gambar di atas, apa yang harus saya tulis untuk mendiskripsikannya. Lucu aja kali ya. Makanya caption foto saya tulis seperti itu. Ya, sekilas apa yang tertangkap jepretan kamera seperti pekerjaan yang ora nggenahi. Tapi, terlepas apa yang para wanita itu lakukan spontan atau memang telah disetting untuk keperluan menghasilkan gambar yang unik sekaligus nyeleneh, hanya subyek gambar dan fotografernya yang tahu persis.





  



Sabtu, 07 Desember 2013

Karakter yang Dicintai Allah


Cinta adalah kecocokan dua hati atau dua pihak. Ia tidak dapat diperintahkan atau dipaksakan. Ia hadir sebagai buah kecenderungan dan kecocokan nilai-nilai. Cinta tidak dapat diobral dengan kata-kata. Ia harus merupakan bukti yang didasari niat baik, hati mendalam dan jiwa mulia.
Allah SWT mencintai beberapa karakter dari kepribadian seorang Muslim. Sesuai dengan dzat-Nya yang Agung, Baik, Mulia, Istimewa, dan sederat sifat baik lainnya, maka unsur-unsur kebaikan itu menjadi inti dari karakter yang dicintai Allah SWT.
Rasulullah SAW menunjukkan jalan kepada kita bahwa untuk memiliki karakter yang dicintai Allah SWT, kita harus memenuhi ketentuan berikut ini: "Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31).
Iman kepada rasul, mengikuti risalahnya, menaati perintahnya, dan menjauhi larangannya merupakan kunci menjadi pribadi yang dicintai Allah. Hal itu karena kegiatan tersebut menjadi bukti nyata kecintaan dan keberpihakan kita pada sifat-sifat keagungan, kebaikan, kemuliaan, keistimewaan dan sifat baik lainnya yang menjadi karakter asli Allah SWT.
Dalam menjawab seorang sahabat yang ingin menjadi bagian dari orang yang dicintai Allah SWT, Rasulullah SAW menyatakan, "Cintailah Apa yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya, dan bencilah apa yang dibenci oleh Allah dan rasul-Nya." (HR. Ahmad).
Umumnya, mereka yang memiliki karakter tersebut adalah orang-orang yang gemar berbuat baik (muhsinin), bertaubat (tawwabin), bertakwa (muttaqin) dan berserah diri (mutawakkilin) kepada Allah SWT sebagaimana tersebut dalam fiman-Nya sebagai berikut:
Pertama, "Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Al Baqarah: 195; QS. Ali Imran:134 dan 148; QS. Al Maidah: 13 dan 93). Muhsinin di sini adalah orang-orang yang memperbaiki terus amal salehnya, melebihi persyaratan normalnya, dan meningkatkan nilai dan substansi kebaikannya. Kebaikan mereka melebihi kebaikan rata-rata manusia dan di luar batas kemanusiaannya.
Kedua, "Sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222). Mereka ini dicintai Allah karena senantiasa berhasrat merubah masa lalu yang buruk menjadi baik, tidak mengulang kesalahan (dosa) dan menyegerakan diri dalam garis ketuhanan semata-mata karena takut kepada Allah dan berharap ridha-Nya.
Ketiga, "Sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali imran: 76; QS. At Taubah: 4 dan 7). Takwa adalah perisai, perhiasan dan bekal paling baik di dunia. Ketakwaan mencerminkan keimanan dan amal saleh. Iman dan amal saleh mengantarkan pelakunya ke surga.
Keempat, "Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berserah diri." (QS. Ali Imran: 159). Berserah diri merupakan kegiatan yang senantiasa dilakukan oleh seorang mukmin setelah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan memenuhi semua kriteria yang diperlukan sesuai dengan kapasitasnya sebagai manusia.
Berserah diri tersebut menjadi prasyarat dihasilkannya tujuan sesuai yang diharapkan. Selanjutnya adalah kuasa Allah SWT, Dzat yang mengetahui secara pasti kegaiban yang terdapat dalam proses menuju hasil dan tujuan.
Sumber: REPUBLIKA, Kamis, 26 Juli 2012; by: Dr Muhammad Hariyadi, MA

Senin, 02 Desember 2013

Ini Dia Sosok Guru Ideal

Sejatinya, guru tidak hanya sebagai pengajar yang membuat siswanya cerdas. Guru juga merupakan pendidik yang bertanggung jawab membentuk karakter anak didiknya menjadi manusia bernilai luhur.
Itulah esensi profesi guru di mata Rektor Universitas Negeri jakarta (UNJ) Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd. Bedjo menekankan pentingnya menjadi guru yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkepribadian sesuai nilai-nilai Indonesia.
“Karena itulah, seorang guru haruslah pribadi yang sanggup mengembangkan dirinya dengan berbagai cara. Misalnya dengan belajar yang tidak pernah henti. Jika guru tidak rajin belajar, maka dia akan tertinggal dari murid-muridnya,” kata Bedjo.
Selain itu, idealnya guru tidak hanya maju secara intelektual, tetapi juga harus paham etika. Sebab, pendidik harus mendidik tidak hanya di sekolah, melainkan juga di luar sekolah.
“Mereka harus jadi panutan. Jangan menampakkan perilaku-perilaku yang tidak baik. Itu syarat utama jadi guru,” kata Bedjo.
Contohnya, dari cara berpakaian guru pun harus memperhatikan kesopanan. Guru kelas tidak sopan jika mengajar mengenakan kaos. Sebaliknya, guru olahraga tidak sopan jika mengajar pakai kemeja.
“Sopan santun harus disesuaikan dengan tempat di mana seorang guru berada,” tutur Bedjo.
Selain banyak belajar dan sopan, sosok guru ideal juga harus adaptif terhadap perubahan. Dalam hal kesopanan tadi, misalnya, guru juga harus adaptif. Misalnya, budaya dan tata cara hidup di Jogjakarta tentu akan berbeda dengan di Medan. Nah, guru idealnya bisa beradaptasi sesuai budaya yang berlaku di mana pun dia mengajar.
Bedjo menjabarkan, dulu guru mungkin dianggap sosok menakutkan karena terlampau kaku. Sedangkan guru sekarang tidak demikian. Lebih fleksibel. Mereka bisa lebih membaur dengan murid.
“Guru tidak boleh sombong dengan tidak mau bicara dengan murid,” kata Bedjo menyudahi uraiannya mengenai sosok guru ideal semestinya.

Rifa Nadia Nurfuadah – Okezone | Rabu, 27 November 2013 | 07:10 wib |

Pendidikan Guru Ideal adalah...

Mendidik calon pendidik tidaklah mudah. Perlu sistem pendidikan yang tepat agar para calon pencetak generasi muda bangsa menjadi manusia cerdas dan berkepribadian.
Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd, berpendapat guru tidak harus pandai dan terus menerus mengembangkan diri. Yang lebih utama adalah guru harus berkepribadian sesuai nilai-nilai Indonesia. Karena itulah, perlu diciptakan iklim akademis di antara para guru.
“Guru adalah manusia pembelajar. Dengan kata lain, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar dan mengembangkan dirinya, menambah ilmu, menambah keterampilan, dan pengalaman dari waktu ke waktu,” kata bedjo.
Bedjo memulai karier sebagai pendidik selepas Sekolah Pendidikan Guru (SPG) tahun 1970-an. Karenanya dia memiliki pandangan sendiri tentang pendidikan guru ideal. “Pada 1950 hingga 1960-an, Indonesia menggunakan sistem pendidikan guru terintegrasi. Sistem ini mengasramakan semua calon guru,” katanya.
Pada 1950 hingga 1960-an semua calon guru diasramakan. Siang hari mereka belajar pengetahuan akademik, sedangkan malam hari para calon pendidik itu belajar etika; mulai dari etika berpakaian, berbicara hingga makan dengan orang banyak.
“Pelajaran etika penting agar guru dapat menjadi contoh bagi murid dan lingkungannya,” tambah Bedjo.
Kemudian setelah periode itu, pendidikan guru berubah. Kini, Bedjo berusaha mengembalikan sistem pendidikan guru Indonesia ke sistem pendidikan guru terintegrasi.
Untuk mewujudkan usaha itu, Bedjo bersama 12 Rektor Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Negeri mencoba mengajukan konsep tersebut ke pemerintah. “Setelah dihitung, biaya yang dibutuhkan tidak terlalu banyak,” ungkap Bedjo.
“Untuk sekira 4.000 guru, kita hanya butuh 2 hingga 3 asrama saja. Kira-kira butuh Rp1,5 triliun,” ujarnya.
UNJU, kata Bedjo, telah menggabungkan pendidikan akademis guru dengan pelatihan kemampuan lainnya. Misalnya, pendidikan karakter disinergikan dengan pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ). UNJ juga kerap mengundang berbagai motivator untuk melatih para mahasiswanya.
“Konsep pendidikan guru dulu bisa diterapkan, yang harus disesuaikan hanya tata pergaulan yang lebih modern. Saya sangat optimis sistem pendidikan terintegrasi ini mampu kita terapkan, hanya butuh political will dari pemerintah,” ujarnya.
Jika pendidikan guru terintegrasi ini kembali diterapkan, Bedjo optimis, Indonesia akan memiliki guru-guru yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkepribadian sesuai nilai-nilai Indonesia.

Rifa Nadia Nurfuadah – Okezone | Selasa, 26 November 2013 | 09:44 wib |