Kamis, 12 Desember 2019

HARBOLNAS (Hari 'Bobol Nasibmu?')

sumber gambar: kabarbisnis.com
Hari belanja nasional (Harbolnas) adalah momen yang ditunggu-tunggu masyarakat, terutama para pemburu diskon. Masyarakat antusias memburu barang-barang yang ditawarkan E-Comerce yang variasinya beragam dan harga jualnya pun murah. Tak ayal, banyak yang kantongnya jebol karena kebobolan alias kalap. Duh, nasib!

Dari tahun ke tahun, ajang Harbolnas ini semakin tinggi peminatnya. Semakin banyak pembeli, semakin kecil peluang untuk mendapatkan barang diskon. Karena itu, para pemburu barang diskon rela ’begadang’ menunggu detik-detik dimulainya ajang Harbolnas, yang biasanya dibuka sejak pukul 00:00 WIB.

Dalam hitungan menit sejak dimulainya ajang Harbolnas, barang yang dijual bisa langsung ludes. Pada tengah malam itulah jam produktif untuk melakukan transaksi. Sehingga tak sedikit orang yang menyia-nyiakan kesempatan emas mendapatkan promo berbagai barang. Rela menunda jam tidur demi mendapat kepuasan bila berhasil memperoleh barang yang diburu.

Umumnya pembeli menghindari bertransaksi di pagi hari yaitu pukul 09.00-11.00 WIB. Pada jam itu, pada umumnya masyarakat sedang sibuk-sibuknya bekerja atau berada di jalan berkait dengan tugas kantor. Jadi, sangat mustahil bisa ikutan ajang Harbolnas bila sedang sibuk bekerja. Wah, bisa-bisa disemprot oleh Pak Boss, kalau ketahuan sedang mantengin e-comerce.

Kalaupun mau ikutan Harbolnas, para pekerja kantoran paling bisanya pada pukul 12.00-13.00 WIB saat istirahat salat dan makan siang (isoma). Nah, dalam waktu yang singkat itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sesudah itu, akan masuk pukul 13.00-15.00 WIB yang juga termasuk sebagai jam produktif untuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang tertunda karena isoma tadi.

Selain masalah waktu, para pemburu diskon juga diadang oleh ketentuan yang berlaku dalam promo. Biasanya, beda besaran diskon atau promo berbeda pula syarat dan ketentuan yang berlaku. Karena itu, para mania Harbolnas hendaknya membaca dengan teliti setiap ketentuan yang berlaku dalam promo. Jangan sampai merasa terjebak oleh ketentuan sehingga gagal ikutan Harbolnas.

Berdasarkan catatan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), pada ajang Harbolnas tahun 2018, ada Rp 6,8 triliun yang berhasil dikumpulkan. Sementara pada tahun ini ditargetkan menembus angka Rp 8 triliun. idEA sangat optimis target itu bisa tercapai, karena peserta Harbolnas seperti Shopee, Blibli, Lazada, Bukalapak dan JD.ID. memiliki strategi masing-masing untuk menarik para pembeli.  

Tapi, Harbolnas hari ini, Kamis (12/12/2019) tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak pembeli mengeluh karena ada jumlah barang yang didiskon terbilang terbatas. Ada jenis barang tertentu yang tidak ikut didiskon. Artinya, tidak semua barang yang ditawarkan di momen Harbolnas. Sehingga banyak para pemburu diskon yang kecewa.

Pada momen Harbolnas, besaran diskon yang ditawarkan memang berkisar 50-60 persen. Tapi, tidak semua barang diberikan diskon. Banyak calon pembeli yang tidak jadi membeli karena shade yang diincarnya tidak ikut didiskon. Shade yang didiskon cenderung bukan warna-warna pavorit yang lebih diminati para pembeli.

Sebelum Harbolnas (12.12), situs-situs e-comerce juga menggelar diskon. Program belanja murah di luar momentum Harbolnas, misalnya pada 9.9, 10.10, 11.11. Dengan begitu, para pembelanja online sebetulnya memiliki waktu belanja murah yang relatif santai. Tidak jor-joran pada euforia Harbolnas. Bahkan pada pekan diskon 9.9 lalu terkesan gila-gilaan, sehingga pada Harbolnas 12.12, kesannya biasa saja.

Walau ada pihak yang menganggapnya biasa saja, namun situs belanja online Shopee, mengklaim berhasil menjual lebih dari 1,2 juta barang dan dalam menit ke-6, Xiaomi Redmi Note 8 Pro terjual habis. Capaian itu didapatkan hanya dalam waktu satu jam sejak momentum Harbolnas dimulai pada pukul 00.00 pada Kamis (12/12/2019).

Bagaimana Shopee bisa menjual 1,2 juta barang? Karena promo yang ditawarkan Shopee bertajuk Shopee 12.12 Birthday Sale mengenakan gratis ongkir sepuasnya, hadiah Toyota Innova, Promo Midnight Cashback 120 persen, Promo Midnight Electronic Sale, Promo Midnight Fahsion Sale, Promo Midnight Beuaty Sale, Promo Midnight Supermarket Sale dan masih banyak lainnya.



Sabtu, 30 November 2019

Oh, Jantungku Sehat!

Pada ’catatan’ yang berjudul ’Jantung Anak Muda’ postingan Kamis (28/11/2019), ada trik sederhana untuk mendeteksi kesehatan jantung. Yaitu, pertama, duduk di lantai dengan kaki diluruskan ke depan dan jari kaki mengarah ke atas. Kedua, coba jangkau dan sentuh jari kaki dengan tangan. Apabila cukup fleksibel menyentuh ujung jari, maka itu pertanda jantung masih sehat dan fleksibel.

Setelah saya coba praktikkan, dan seperti disebutkan di uraian trik tersebut, apabila cukup fleksibel menyentuh ujung jari, maka itu pertanda jantung masih sehat dan fleksibel. Ternyata jemari tangan saya bisa menjangkau dan menyentuh jari kaki. Tentu tak ada kata yang pantas diucapkan selain ’alhamdulillah’. Seruan memuji Allah swt itu sebagai wujud rasa syukur. Oh, jantungku sehat!

Bagaimana menyikapi fenomena banyak orang yang meninggal di usia muda akibat penyakit jantung? Apakah menganggapnya sebagai hal yanga wajar atau menjadikannya momok yang mengerikan? Bila dikaitkan dengan pola hidup dan pola makan yang umum dijalani kalangan orang muda, tentu tidak begitu salah menganggapnya wajar karena memang bisa diurai benang pengaitnya.

Apa itu benang pengaitnya? Misal, pola hidup yang tidak teratur seperti banyak begadang, merokok (sigaret atau vape), dilanda stres karena tuntutan pekerjaan. Kesukaan konsumsi makanan cepat saji (fast food) dan makanan nirnutrisi (junk food). Hal-hal ini menjadi pemicu tidak sehatnya jantung. Jantung yang ’sakit’ inilah yang nantinya akan menjadi penyebab orang meninggal di usia muda.

Soe Hok Gie pernah bilang, ”Seorang filsuf Yunani pernah menulis; nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah berumur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.” Ya, mati di usia muda, dikategorikan bernasib baik. Tapi, sebaiknya –kalau bisa– jangan dulu mati muda sebelum meninggalkan karya yang akan dikenang orang.

Kalau demikian, –disebut sebagai nasib terbaik– berarti mati muda bukanlah momok yang mengerikan. Betul, ngapain takut mati! Kalau memang sudah takdir, mau apa hayo. Mau nyumput, nggak akan bisa, nyumput ke mana juga. Yang mengerikan adalah penyakit jantung itu, yang sudah banyak diderita oleh anak muda usia. Ini yang perlu diwaspadai, mencermati faktor pemicunya, mengenali apa dan bagaimana gejalanya.              

Seperti disitat bandungkita.id yang dilansir dari idntimes, pemicunya ada tujuh. Yaitu, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, memiliki riwayat penyakit jantung pada anggota keluarga (genetik), penyakit autoimun, Long QT Syndrome (peningkatan denyut jantung secara drastis dan mendadak), struktur jantung abnormal, dan commotio cordis (penyakit yang terjadi akibat pukulan keras di bagian dada yang dapat menyebabkan vibrasi ventrikel).

Kemudian, perihal gejala yang akan dirasakan seorang pengidap penyakit jantung, di antaranya; nyeri di bagian dada, sesak napas, mual, muntah, nyeri pada tubuh bagian atas (bahu atau punggung), mudah lelah, kaki dan tangan terasa dingin, serta perubahan irama denyut jantung. Dengan mengenali gejala-gejala tersebut, setidaknya akan membuat seseorang lebih waspada dan ada upaya antisipasi bila terjadi tiba-tiba.

Setelah mengetahui faktor pemicu dan mengenali berbagai gejala penanda seseorang mengidap penyakit jantung, yang penting untuk dipahami adalah kesukaan konsumsi fast food dan junk food membuat seseorang obesitas. Bila ditambah pola hidup yang tidak sehat, menjadikan pembuluh darahnya rusak dan mempercepatnya menderita penyakit jantung (kardiovaskular).

Disampaikan Hello Sehat pada redaksi CNNIndonesia, com, ada beberapa tanda perkembangan penyakit jantung yang patut diwaspadai di usia muda, yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) atau kadar kolesterol. Mendeteksi hipertensi pada usia muda cenderung sulit karena dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, dan tinggi badan.

Tapi untuk gambaran umum, tekanan darah seseorang termasuk kategori hipertensi (tinggi) atau hipotensi (rendah), bisa diukur dari tekanan darah sistolik. Tekanan darah sistolik normal pada bayi dan balita sekitar 80-110, usia anak-anak sekitar 85-120 sedangkan pada remaja sekitar 95-140. Kalau di atas dari ukuran itu berarti hipertensi, dan bila di bawahnya berarti hipotensi.

Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika konsisten memiliki tekanan darah mendekati batas atas atau lebih tinggi dari batas normal tersebut setelah tiga kali pengukuran dalam waktu yang berbeda. Begitu juga sebaliknya, dikatakan hipotensi jika konsisten memiliki tekanan darah mendekati batas bawah atau lebih rendah dari batas normal tersebut setelah tiga kali pengukuran dalam waktu yang berbeda.

Orang yang mengalami hipertensi biasanya akan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam. Sedang yang mengalami hipotensi akan dianjurkan untuk menambah konsumsi garam. Seseorang dikatakan bertekanan darah rendah bila tensinya kurang dari 90/60 mmHg. Orang yang darah rendah rentan merasa pusing lalu jatuh bahkan pingsan. Yang jadi masalahnya, mengobati hipotensi lebih sulit dibandingkan menangani hipertensi.

Hipertensi ada dua macam, primer dan sekunder. Seseorang dikatakan mengidap hipertensi primer apabila mengalami kegemukan ekstrem (obesitas) sehingga kelebihan berat badan (overweight) sebagai akibat pola konsumsi dan gaya hidup tidak sehat. Sekitar 90-95 persen kasus tergolong ke dalam hipertensi primer, seseorang mengalami tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas.

Dikatakan mengidap hipertensi sekunder, apabila seseorang mengalami gangguan endokrin, penyakit ginjal, kelainan jantung bawaan, tekanan intracranial, efek samping obat, dan racun. Hipertensi jenis ini sering kali tidak menimbulkan gejala akut, tapi dapat menyebabkan sakit kepala, mimisan, serta penurunan kemampuan akademis dan olahraga. Jumlah pengidapnya mencakup 5-10 persen kasus.

Jika tidak diatasi, baik hipertensi primer maupun hipertensi sekunder dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pembuluh darah lebih cepat dan hal ini dapat berdampak terhadap sistem saraf pusat (stroke), gangguan fungsi jantung, dan gagal ginjal saat dewasa. Mencegah keduanya terjadi adalah tindakan bijak. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu yang lebih penting.

Intinya, agar jantung tetap sehat, hal yang lebih utama dilakukan adalah menjaga pola makan dan gaya hidup sehat. Sedapat mungkin hindarilah tujuh pemicu terjadinya penyakit jantung, seperti yang diuraikan di atas. Dibutuhkan upaya dengan kemauan keras dan disiplin diri yang tinggi dalam menjalaninya. Jangan sampai telanjur kena serangan jantung baru datang kesadaran.

BKP, Sabtu, 30 November 2019


Kamis, 28 November 2019

Fenomena ’Jantung Muda’

ilustrasi jantung, /net
Agar senantiasa sehat dan bugar sangat dianjurkan rajin berolahraga dan menjaga pola makan. Banyak cara olahraga, di antaranya yang paling sedehana adalah berlari pelan (antara lari dan berjalan) yang diistilahkan jogging. Selebih dari itu, ada banyak permainan yang membutuhkan stamina. Seperti bulutangkis, futsal, bola kaki, basket, atau ngegym.

Stamina dimaksud yaitu kemampuan tubuh untuk menjalani aktivitas fisik dan mental selama kurun waktu tertentu. Seseorang dengan stamina yang tinggi tentunya lebih tahan terhadap stres, cedera, dan rasa lelah saat beraktivitas. Terutama aktivitas olahraga yang menguras energi seperti bulutangkis, futsal, bola kaki, basket, ngegym, dan sebagainya.

Stamina yang kuat berkait erat dengan kondisi kesehatan organ vital penyokongnya, terutama jantung. Jantung merupakan salah satu organ paling penting yang menopang kelangsungan manusia dalam beraktivitas. Karena saat berolahraga jantung akan berdetak lebih kencang dan memompa darah lebih cepat dan mengalir lancar ke seluruh tubuh.

Tapi, banyak tragedi kematian terjadi di saat atau sesudah menjalani aktivitas berolahraga. Kematian terjadi saat jantung mengalami kegagalan fungsi sehingga tiba-tiba berhenti berdetak. Kejadian ini disebut henti jantung (cardiac arrest) atau kematian jantung mendadak (sudden cardiac death), yaitu kondisi jantung secara mendadak berhenti berdetak.

Tragedi kematian saat atau sesudah berolahraga ini tidak hanya terjadi pada orang tua, yang kondisi fisik dan jantungnya memang sudah tidak prima lagi. Sudah umum terjadi pada orang yang masih berusia muda. Menurut halodoc.com, salah satu penyakit yang sering menjadi tersangka di balik kematian sehabis olahraga ini adalah aritmia.

Aritmia (gangguan irama jantung). Kondisi ini bisa terjadi karena impul elektrik yang berfungsi untuk mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Akibatnya jantung seseorang berdetak tidak teratur, bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau berhenti berdetak. Hal itulah yang menyebabkan seseorang meninggal secara mendadak setelah berolahraga.

Baru-baru ini media memberitakan meninggalnya Amirul yang berusia 25 tahun setelah main futsal dengan teman-temannya. Seperti dilansir dari World of Buzz, peristiwa itu terjadi ketika wajah Amirul menjadi pucat dan pingsan pada Jumat malam (6/11/2019). Meskipun ia dilarikan ke rumah sakit, Amirul pada akhirnya tidak berhasil tertolong.

Berita ini viral karena Amirul baru saja menikah dua bulan lalu dengan Airina (23). Setelah menikah mereka LDM (long distance marriage) karena Airina harus bekerja di Johor, sedangkan Amirul bekerja di Shah Alam, Malaysia. Meski istrinya bergegas pulang, tapi terlambat. Untung mereka sempat bertemu enam hari sebelum Airul meninggal.

***

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada 2013, di Indonesia, penyakit jantung koroner mencapai angka 12,1 persen dari populasi. Bahkan, penyakit ini semakin banyak diderita oleh kelompok usia muda, yakni 39 persen berusia kurang dari 44 tahun. Sebanyak 22 persen dari penderita jantung usia muda itu ada di kisaran 15-35 tahun.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana serangan jantung bisa melanda kalangan usia muda? Kemudian apa faktor penyebabnya? Dirilis Kompas.com. Jantung memiliki beberapa jenis pembuluh, di antaranya yang paling penting adalah arteri koroner. Pada arteri ini terdapat sirkulasi darah kaya oksigen ke semua organ dalam tubuh, termasuk jantung.

Bila arteri koroner tersumbat atau menyempit, aliran darah ke jantung bisa turun secara signifikan atau berhenti sama sekali. Tersumbatnya arteri koroner disebabkan oleh penumpukan plak. Kemudian pada suatu saat plak ini akan robek dan terlepas, bila terbawa aliran darah ke arteri  bisa mengakibatkan sumbatan. Hal inilah pemicu penyakit jantung koroner.

Selain untuk menyuplai darah, arteri koroner juga berfungsi membawa oksigen untuk otot-otot jantung. Bila tumpukan plak menyumbat aliran arteri koroner, akan membuat aliran darah terhambat. Dan oksigen tidak dapat berjalan lancar hingga mencapai otot jantung, dan otot jantung pun dapat mati bila dibiarkan lama tanpa oksigen.   

Selain akibat jantung koroner, kematian mendadak juga disebabkan oleh spasme arteri koroner. Otot arteri koroner dapat mengalami penyempitan karena spasme. Bila spasme yang terjadi parah, aliran darah pun tersumbat sehingga otot jantung akan kekurangan oksigen. Ini adalah salah satu penyebab lain serangan jantung.

Suka mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) atau makanan nirnutrisi (junk food) berdampak buruk bagi kesehatan. Makanan yang tinggi kadar lemak jenuh dan sarat dengan kolesterol ini ditengarai sebagai salah satu pemicu tersumbat atau menyempitnya arteri koroner. Akibatnya darah dan oksigen ke arah jantung akan terhambat.

***

Berikut ini orang-orang yang meninggal di usia muda akibat serangan jantung. Michael Prabawa Mohede (Mike Mohede) meninggal dunia usia 32 tahun, Minggu (31/7/2016) sekitar pukul 17.30 WIB. Sebelum meninggal Mike tidur siang seusai main PS bareng manajernya, Indra Djamal, tapi rupanya Mike tak sadarkan diri.

Menyadari ada hal yang tak wajar, Indra berusaha membangunkannya, namun Mike tetap terdiam. Indra Djamal dan keluarga membawa Mike ke RS Premiere Bintaro, Tangerang Selatan. Mike dinyatakan meninggal saat sedang dalam perjalanan ke RS. Jenzahnya kemudian disemayamkan di kediamanya, Jalan Kuricang Raya 6C-1/21 Bintaro Jakarta Selatan. 

Irene Justine, pesinetron berusia 22 tahun, meninggal dunia di lokasi syuting di stasiun televisi, Jumat (26/5/2016). Sesaat setelah jatuh pingsan dia dilarikan ke RS Siloam, masuk ke ruang emergency dan sempat dipasangkan alat bantu pemacu jantung. Setelah mengembuskan napas terakhir dia dibawa ke Bandung untuk dikebumikan.

Dendi Mulya Pasha atau Dendy Mike’s, vokalis Mike’s Apartment, meninggal dunia di usia 42 tahun, Minggu (6/10/2019) malam. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Kompleks Bukit Nusa Indah, Jalan Merbabu Kav 2037 B Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. Kemudian dimakamkan Senin (7/10) bakda salat zuhur di TPU Tanah Kusir.

Cecep Reza, artis yang tenar berkat perannya sebagai Bombom di sinetron Bidadari ini dinyatakan meninggal pada Selasa (19/11/2019) pukul 14.30 WIB berusia 31 tahun. Seminggu sebelumnya Cecep sempat menjalani pemasangan ring jantung. Cecep juga mengeluhkan kondisinya yang overweight, ia ingin menurunkan berat badan dengan diet.

Serangan jantung tidak melulu terjadi saat atau sesudah berolahraga. Faktanya, Mike Mohede dan Cecep Reza terkena serangan jantung saat sedang beristirahat (tidur). Cecep Reza ditemukan meninggal pertama kali oleh putri kecilnya yang masih berusia empat setengah tahun. Putrinya itu berusaha membangunkannya tapi nggak bangun-bangun.

***

Pasca-meninggalnya Cecep Reza, publik seolah dibuat sadar akan bahaya serangan jantung. Ini tentu adalah hal positif. Guru terbaik adalah belajar atau bercermin dari kejadian nyata di depan mata. Fakta yang tak boleh dimungkiri hari ini adalah semakin banyak orang meninggal di usia muda akibat penyakit jantung. Karenanya, tak ada obat paling mujarab selain mencegahnya sejak dini.    

Seperti dirilis hype.grid.id, penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi. Tak adanya gejala yang pasti membuat penyakit ini sulit terdeteksi. Banyak penderita terlambat mendapat penanganan dan berakhir meninggal dunia di serangan pertama. Umumnya banyak di antara mereka ini tak sadar bahwa dirinya menderita penyakit jantung.

Untuk menanggulangi hal tersebut ternyata ada trik sederhana yang bisa mendeteksi kesehatan jantung loh. Caranya mudah dan bisa dipraktikkan di mana pun. Pertama, duduk di lantai dengan kaki diluruskan ke depan dan jari kaki mengarah ke atas. Kedua, coba jangkau dan sentuh jari kaki dengan tangan. Apabila cukup fleksibel menyentuh ujung jari, maka itu pertanda jantung masih sehat dan fleksibel.

Dalam studinya, peneliti dari University of North Texas serta beberapa peneliti Jepang merekrut 526 partisipan pada umur 20 hingga 83 tahun. Para peserta lalu diuji fleksibilitas tubuhnya sekaligus diukur tekanan darah, pembuluh arteri dan aktivitas jantungnya. Dari penelitian itu diperoleh kesimpulan pada tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.

Bagi mereka yang gagal melakukan tes fleksibilatas tubuh dan tak bisa menjangkau ujung jari mereka, membuktikan bahwa pembuluh darahnya kaku. Hal ini akan memengaruhi kemampuan jantung jadi kurang baik, risiko penyakit jantung juga meningkat. Peneliti asal Jepang, Dr. Yamamoto menyampaikan meski teori bahwa adanya jalinan otot punggung serta kaki dengan otot di dekat jantung masih samar-samar, kendati begitu studi ini cukup membantu.

Kekakuan otot punggung, kaki serta pembuluh jantung yang sama-sama berhubungan itu karena komposisi kolagennya yang sama. ”Apabila Anda bisa menyentuh jari kaki saat duduk lurus, jantung Anda berarti masih tetap cukup baik. Tetapi apabila tidak bisa, mungkin saja Anda perlu mendatangi kardiolog,” tutur Dr Yamamoto, seperti dikutip New York Times.

Kembali Dr Yamamoto menyampaikan, tidak selama-lamanya otot kaku dihubungkan dengan tandanya penyakit jantung. Hanya saja mungkin kondisi jantung kurang fit serta sehat saja. Mungkin hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu perlu lebih banyak olahraga. Seyogianya dengan berolahraga akan membuat seseorang selalu bugar dan lebih sehat. Tak perlu keras-keras, cukup dengan jogging (jalan cepat atau berlari pelan) di pagi hari.

26 November 2019