Rabu, 27 Mei 2015

Kiamat Sudah Dekat?

Jagad infotainment riuh oleh suara serupa tiupan terompet yang diunggah YouTube pada 6-7 Mei. Suara seperti terompet itu hanya terdengar di Eropa, Jerman, Kanada, Belarus, beberapa kota di Amerika Serikat dan Benua Australia. Infotainment lalu menyiarkan itu adalah tiupan terompet Sangkakala milik Malaikat Isrofil. Ladalah dari mana mereka tahu.

Kita kan tahu negara-negara tersebut mayoritas penduduknya pemeluk agama non Islam (kalau tak ingin mengatakannya Kafir) bahkan ada yang tak beragama (animisme). Walaupun belakangan semakin banyak warga negara-negara tersebut yang menjadi pemeluk agama Islam (muslim). Tapi, masih ada yang membatasi kebebasan para muslimah beraktivitas dengan berhijab misalnya di sekolah.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott dikecam karena membatasi anggota parlemen yang memakai jilbab atau niqab. Larangan berjilbab ini juga datang dari Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Awal Januari 2014 David Cameron mendukung larangan berjilbab di sekolah, kampus, dan tempat umum lainnya.

Kita, sebagai pemeluk agama Islam harus sadar, tentang jilbab saja mereka tidak paham apa esensinya, mereka tidak tahu apa maksud dan tujuan wanita muslimah mengenakannya, apa dalil yang mensyariatkan wanita muslimah untuk berjilbab, mereka sama sekali tidak tahu. Jadi, boro-boro tentang Terompet Sangkakala dan Malaikat Isrofil si pemegang otoritas meniupnya.

Kita, sebagai pemeluk agama Islam tidak boleh gegabah memercayainya. Tak ada manusia di muka Bumi ini yang tahu persis kapan kiamat akan tiba. Tak terkecuali Nabi Muhammad Saw. Hanya Tuhan Alloh Swt yang tahu persis kapan tibanya kiamat, kapan Dia perintahkan Malaikat Isrofil meniup Sangkakala.

Cover Buku Novel 1984 versi terjemahan Bahasa Indonesia oleh Landung Simatupang terbitan Bentang Budaya
Jauh sebelum terdengar fenomena suara mengaum seperti terompet di angkasa langit Eropa tersebut, pernah ada yang meramal kiamat akan datang pada tahun 1984, hal ini dituangkan dalam novel futuristik 1984 karangan George Orwell yang terbit pada tahun 1949, tujuh bulan sebelum penulisnya meninggal. Kemudian, dalam Film 2012 diilustrasikan saat terjadinya kiamat. Kekuatan perangkat digital (animasi) membuat film ini benar-benar hidup dan mencekam penonton.

Tapi, persoalan tanda kiamat. Dari 10 tanda yang disebutkan di bawah ini, bila benar yang terdengar di angkasa langit Eropa itu adalah terompet Sangkakala yang ditiup Malaikat Isrofil, maka selesailah kehidupan di muka Bumi ini. Tapi, nyatanya kelangsungan hidup terus berlanjut. Sebab, terompet Sangkakala hanya akan ditiup 2 kali. Tiupan pertama akan membuat seisi bumi ini mati, kemudian tiupan kedua membuat manusia dihidupkan kembali untuk kemudian digiring ke Padang Makhsyar, untuk dihisab amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Poster Film 2012 DOOMSDAY
  
10 Tanda Kiamat

Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi Muhammad Saw, kepada kami lalu bertanya, ”Apakah yang sedang kalian bincangkan?” Lalu kami menjawab, ”Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat.” Rasulullah Saw lalu bersabda: ”Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: Asap, Dajjal, Binatang melata di bumi, Terbitnya matahari sebelah barat, Turunnya Nabi Isa Alaihissalam, Keluarnya Yakjuj dan Makjuj, Gerhana di timur, Gerhana di barat, Gerhana di jazirah Arab, Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.” (H.R. Muslim)

Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya seperti sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal bisa membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan Ini adalah orang kafir.

Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan hidup selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena flu, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.

Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa Alaihissalam dan cincin Nabi Sulaiman Alaihissalam.

Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah Ini adalah orang kafir’.

Turunnya Nabi Isa Alaihissalam di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh Dajjal. Kemudian Nabi Isa Alaihissalam akan menjalankan syariat Nabi Muhammad Saw. Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum niscaya tidak akan tinggal walau pun setitik.

Dalam firman-Nya, Alloh Swt tegaskan: “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-sekali tidak akan dibangkitkan, katakanlah: Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh.” (Q.S. At-Taghabun [64] : 7).

Dalam sabdanya yang lain, Rasulullah Saw menunjukkan isyarat: ”Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. ghibah/menggunjing menjadi-jadi di mana-mana, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.”

Berkata Ali bin Abi Talib: ”Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya saja, agama hanya bentuk saja, Al-Quran hanya dijadikan bacaan saja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Alloh. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemuanya itu adalah tanda-tanda hari kiamat.”

Rasulullah Saw bersabda: ”Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, mendurhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, orang dimuliakan karena ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan karena takut pada Alloh, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamat.”

Dari sisi ilmiah, kiamat diartikan bahwa bumi akan hancur berkeping-keping seperti kapas beterbangan. Menurut situs dari Lembaga Antariksa Amerika (NASA), saat ini sudah banyak planet yang berbalik arah putar. Jika pada planet bumi, matahari masih terbit dari arah timur, maka dalam beberapa tahun ini terdapat beberapa fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir zaman mendekati kiamat.

Rabu, 20 Mei 2015

Antara Syukur dan Kufur Nikmat, Pilih Mana?

Selasa (19/5) sore, kami berdua nyonya bezuk kerabat yang opname di sebuah RS. Menurut ceritanya, sebelumnya sudah pernah diopname namun baru keluar semiggu kembali masuk RS. Semua ”isi dalam” tubuhnya digeneral chek-up, tak tanggung-tanggung di Prodia, yang kecanggihan alat dan tingkat validitasnya teruji. Hasilnya bagus. Hanya asam lambungnya sering naik akibat pola makan dan pola hidup yang salah. Dipicu pikiran sehingga timbul stres dan membuat sakit mag. Kesimpulan dokter dia mengidap mag kronis.
hati yang dipenuhi rasa syukur akan tenang, setenang laut tanpa riak tanpa gelombang
Tak puas berobat secara medis, dia berupaya pula dengan pengobatan lain, seperti dirukiyah dan pergi ke orang pintar serta kiyai. Oleh kiyai yang ditemuinya, dia justru disemprot habis-habisan. Menurut ”diagnosa” sang kiyai, penyakitnya amat gawat. Dikatakan kiyai; ”tidak mensyukuri apa yang sudah ada, terlampau tinggi angan-angan, ingin menjangkau apa yang tidak mampu digapai, iri terhadap apa yang orang lain punya, dan segenap komplikasinya.” Kesimpulan kiyai, dia terkena penyakit hati kronis.
Tanpa dikorek semua cerita itu nyerocos sendiri dari mulutnya. Memang, selama ini dia biang dalam hal bercerita (baik atau aib). Buktinya, tak hanya mengisahkan dirinya, adiknya pun diceritakannya mengenai hasil ”berterawang ria” dengan sang kiyai. Diceritakannya, adiknya dikatakan kiyai tamak, gila harta, tak puas pada apa yang sudah dimiliki, rakus, dan yang paling mengerikan adalah kualat sama suaminya. Sehingga oleh kiyai disuruh minta maaf dan sujud di bawah kaki suaminya.
Karena ini masih kerabat dekat, sehingga saya paham riwayat keluarganya. Jadi ingat peribahasa atau perumpamaan ”tak jauh rebung dari rumpun bambu” atau ”air cucuran hujan jatuhnya ke pelimbahan juga”. Persis. Demikianlah bila memperhatikan tabiat kedua orang kakak beradik ini, mencerminkan watak bapaknya yang rakus, menguasai harta peninggalan leluhur. Watak ibunya yang bermulut manis, jago menghasut dan melebih-lebihkan atau mengurang-kurangi.
10 Akhlak Tercela
Dalam bukunya Kitabul Arba’iin Fii Ushuliddin, yang disadur oleh Mohammad Syamsi Hasan dan Abu Shofia menjadi Membersihkan Hati dari Akhlak Tercela, Imam Al-Ghazali mengupas 10 besar ragam akhlak tercela. Dari 10 ragam itulah kemudian timbul berbagai jenis akhlak tercela yang berpotensi merusak atau membinasakan, baik bagi diri pribadi orang yang terkena maupun orang lain di sekitarnya yang terimbas dampak buruknya.
Menghindari atau membersihkan bila sudah telanjur kena, adalah suatu keniscayaan bagi sesiapa pun. Bagaimana cara agar terhindar? Tunduk pada ketentuan Ilahi Rabbi dengan cara takwa dan tawakkal. Kalau menurut bahasa agama qona’ah dan tawadlu’ atau bahasa sederhananya syukur nikmat. Namun bila sudah telanjur kena, hendaknya mencari pencerahan dan penyucian kalbu. Kedua cara ini (menghindari atau membersihkan) adalah jalan lurus menuju kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Intinya, hiasilah diri dengan akhlak terpuji, dan hindarilah akhlak tercela.
Kesepuluh ragam akhlak tercela dimaksud adalah:
1.   Rakus terhadap Makanan;
Nafsu dikategorikan menjadi dua, nafsu makan dan nafsu seksual. Bila nafsu makan dan seks mendominasi, maka dari sana muncul sikap rakus terhadap harta benda. Adanya harta benda, kedua nafsu itu akan mudah terpenuhi.
Itu sebabnya, Rasululloh Saw membudayakan menahan lapar dengan berpuasa Senin-Kamis atau puasa Daud. Beliau bersabda: ”Tiada amal yang lebih Disukai Alloh Ta’ala daripada lapar dan dahaga.”
2.   Berkata Kotor;
Setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh seluruh anggota tubuh dapat berpengaruh di dalam hati. Khususnya pengaruh lisan, karena apa yang diungkapkan lisan itu merupakan proyektor bagi hati. Setiap kata akan menorehkan goresan yang membekas di dalam hati.
Nabi Muhammad Saw bersabda: ”Barangsiapa menjaminkan padaku apa yang ada di antara dua bibir (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kaki (kemaluan), maka aku menjamin surga baginya.”
Sabda lainnya: ”Barangsiapa diam, ia akan selamat.” Mu’adz bertanya kepada beliau: ”Amalan apakah yang paling utama?” Nabi Saw mengeluarkan lidahnya dan meletakkan telunjuk di atasnya seraya bersabda: ”Sesungguhnya sebagian besar dosa manusia bersumber pada lisannya.”
3.   Amarah;
Amarah itu diibaratkan sebagai percikan api neraka yang terlontar ke dalam hati. Karena Syetan diciptakan dari api, maka orang yang dirasuki amarah tak ubahnya berperangai Syetan. Karena itu, meredam amarah adalah perkara penting dan bijak menurut pandangan agama.
Nabi Saw bersabda: ”Orang kuat itu bukanlah orang yang pandai bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”
Sabda lainnya: ”Amarah itu dapat merusak iman sebagaimana jadam (brotowali) dapat merusak manisnya madu.”
4.   Dengki;
Rasululloh Saw bersabda: ”Kedengkian itu akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.”
Nabi Saw bersabda: ”Ada tiga perkara yang tidak seorang pun dapat terhindar darinya, yaitu prasangka, percaya pada pertanda buruk, dan kedengkian (iri hati).”
Jalan keluar untuk menghindarinya, adalah bila Anda berprasangka, jangan Anda selidiki kepastiannya. Jika Anda melihat pertanda buruk, teruskan saja langkah Anda, dan bila Anda iri hati, maka janganlah Anda memperturutkannya.
Nabi Zakaria alaihissalam berkata, Alloh Swt berfirman: ”Orang yang dengki adalah musuh bagi kenikmatan-Ku, kecewa pada keputusan-Ku, dan tidak ikhlas dengan pembagian-Ku yang Aku bagikan di antara hamba-hamba-Ku.”
5.   Kikir dan Cinta Harta;
Bakhil (kikir) merupakan penyakit hati yang sangat gawat dan berbahaya. Alloh Swt berfirman: ”Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-Hasyr [59] : 9)
Nabi Saw bersabda: ”Jagalah diri kalian dari sifat kikir, karena sifat kikir itu telah membinasakan umat-umat sebelum kalian.”
Sabda lainnya: ”Kedermawanan adalah sebatang pohon yang tumbuh di surga. Maka tidaklah masuk surga, kecuali orang-orang yang dermawan. Kekikiran adalah sebatang pohon yang tumbuh di neraka. Maka tidaklah masuk neraka, kecuali orang-orang yang kikir.”
6.   Ambisius dan Cinta Kedudukan;
Alloh Swt berfirman: ”Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi.” (Q.S. Al-Qashash [28] : 83)
Nabi Saw bersabda: ”Cinta harta dan kedudukan menumbuhkan sifat munafik di dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayur-mayur.”
Sabda lainnya: ”Dua ekor srigala buas yang dilepas dalam kandang kambing tidak lebih berbahaya daripada cinta harta dan kedudukan dalam kehidupan beragama bagi seorang muslim.”
7.   Cinta Dunia;
Cinta dunia adalah pangkal dari segala dosa. Dunia bukanlah hanya representasi dari harta dan tahta belaka. Tetapi keduanya hanyalah merupakan dua bagian kecil atau dua cabang dari kehidupan dunia yang amat luas don komplek.
Dunia Anda adalah ibarat kondisi obyektif sebelum Anda mati. Sedangkan akhirat Anda ibarat kondisi obyektif Anda sesudah mati. Segala sesuatu yang Anda alami sebelum mati, merupakan duniamu, kecuali ilmu, ma’rifat, dan kebebasan.
Apa yang masih menyertaimu sesudah mati, termasuk kenikmatan bagi yang memiliki mata hati. Akan tetapi hal itu, bukan termasuk bagian dari dunia, meskipun tervisualisasi di dalam kehidupan dunia.
Segemen-segmen keduniaan itu saling menopang dan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Demikian pula dengan berbagai aktivitas kesalehan Anda, realitas factual yang Anda wujudkan dan kesibukan Anda dalam konteks perbaikannya.
Alloh Swt berfirman: ”Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melenakan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak.” (Q.S. Al-Hadiid [57] : 20)
8.   Takabur (Sombong);
Alloh Swt berfirman: ”Demikian Alloh mengunci hati orang-orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (Q.S. Al-Mu’min [40] : 35)
Firman lainnya: ”Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (Q.S. Az-Zumar [39] : 72)
Nabi Saw bersabda: ”Keagungan itu sarung-Ku, kebesaran itu selendang-Ku. Maka siapa yang menariknya dari-Ku, Aku akan menghancurkannya.”
Sabda lainnya: ”Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya sebesar biji sawi.”
9.   ’Ujub (Membanggakan Diri);
Alloh Swt berfirman: ”Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu.” (Q.S. At-Taubah [9] : 25)
Nabi Saw bersabda: ”Ada tiga perkara yang dapat membinasakan yaitu: kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan kebanggaan manusia akan dirinya.”
Ibnu Mas’ud radiallahu’anhu berkata: ”Kebinasaan itu terdapat pada dua hal, yaitu putus asa dan kebanggan diri (’ujub).”
Dua hal itu selalu berkumpul, karena orang yang berputus asa tidak mungkin mencari kebahagiaan sebab keputusasaannya. Sedangkan orang yang membanggakan diri tidak mungkin mencari kebahagiaan, karena ia mengira bahwa ia telah memperolehnya.
10. Riya’ (Pamer)
Alloh Swt berfirman: ”Maka celakalah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya’.” (Q.S. Al-Maa’un [107] : 4-6)
Firman lainnya: ”Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Alloh, Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (Q.S. Al-Insaan [76] : 9)
Nabi Saw bersabda: ”Alloh tidak menerima suatu amal yang di dalamnya terdapat riya’ meski sebesar atom.”
Simpulan;
Akhlak tercela itu ragamnya banyak. Tapi pada prinsipnya kembali kepada 10 persoalan yang telah diuraikan di atas. Anda tidak cukup membersihkan jiwa dari sebagiannya, melainkan harus membersihkannya secara keseluruhan. Jika Anda meninggalkan satu prinsip saja, maka yang lain akan ikut tertinggal, menghunjam dan menyerang Anda. Karena akhlak tercela itu saling berkaitan satu sama lain. Masing-masing akhlak tercela itu saling mendukung dan melengkapi.
Nabi Muhammad Saw bersabda: ”Orang mukmin yang terbaik imannya adalah yang terbaik akhlaknya.” Ketika ditanyakan kepada Nabi Saw,: ”Apakah hakikat agama itu?” Beliau Saw menjawab: ”Akhlak yang baik.”
Tak seorang pun akan selamat, kecuali bagi siapa yang mendatangi Alloh dengan hati yang bersih. Keselamatan mutlak tidak bisa tercapai dengan menghilangkan sebagian penyakit, sementara penyakit lain dibiarkan. Hanya dengan demikian kesehatan dan keselamatan secara paripurna dapat diraih.
Mari kita jaga akhlak mulia dengan menjauhkan akhlak tercela. Dengan demikian hati kita akan sehat. Sehatnya hati dengan sendirinya akan menyehatkan jiwa dan pikiran. Kuncinya mensyukuri apa yang kita peroleh, jangan sekali-kali mengingkarinya. Sebab Alloh Swt berfirman: ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S. Ibrahim [14] : 7)
Jadi, syukur atau kufur, silahkan pilih, Anda mau yang mana.

Astaghfirullah al-adziim, astaghfirullah al-adziim, astaghfirullah al-adziim, Innallahu wal-ghofurur-rohiim. Ya Alloh, Ya Rabb, Ya Ghoffar, Ya Ghofur, Ya Tawwab. Saya mohon ampunan-Mu Ya Allim, bila cerita di tulisan ini mengandung pergunjingan. Ini semata-mata untuk bahan introspeksi bagi saya pribadi dan keluarga, mudah-mudahan juga jadi I’tibar bagi pembaca lainnya. Semoga.

Rabu, 06 Mei 2015

Pepeng, Sebuah Keajaiban

Hari ini, Rabu, 6 Mei 2015, tepat 40 hari meninggalnya Olga Syahputra. Kembali berita kematian seorang pesohor dikabarkan. Ferrasta bin Soebardi yang biasa disebut Pepeng, mantan pemandu Kuis Jari-Jari di RCTI tahun 1992-an, mengembuskan napas terakhir di RS Puri Cinere Depok sekira pukul 10.02 Wib. Lelaki fenomenal ini lahir di Sumenep, Madura, 23 September 1954. Dimakamkan pukul 16.00 sorenya di TPU Jelupang, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, persis di sebelah makam ayahnya.
Bens Leo menyaksikan detik-detik Pepeng mengembuskan napas terakhirnya 
Berangkat bersama Cinta

Pengamat musik senior Bens Leo mengaku melihat langsung detik-detik kritis Pepeng, sampai napasnya terembus untuk terakhir kali. Pepeng mengembuskan napas terakhir dalam pelukan istrinya Utami Mariam Siti Aisyah. ”Ada saya, putranya Mio, dan Mbak Tami, istrinya,” ujar Bens seperti dikutp Citra Indonesia.Com di Jakarta, Rabu siang. Bens mengatakan, istri Pepeng datang pada saat-saat terakhir. ”Tapi dia sempat membacakan Al-Quran dan membisikkan kata ’I LOVE YOU’. Dengan demikian berarti Pepeng berangkat menghadap Ilahi Rabbi dengan balutan cinta sang istri. Luar biasa, sungguh ini cerminan istri yang benar-benar salihah, istri yang didambakan setiap lelaki.   

Lukisan Wajah Pepeng
Kembali, misteri kematian memenuhi pikiran. Memang, Pepeng selama sepuluh tahun mengidap penyakit Multiple Sclerosis (MS), atau lumpuhnya saraf tulang belakang, yang menyebabkannya harus menjalani hari-harinya antara kursi roda dan tempat tidur. Kasih sayang dan keikhlasan istrinya luar biasa, hanya itulah yang menyemangati Pepeng untuk tetap bertahan hidup dalam keterbatasan.

Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang selubung pelindung (myelin) yang menutup saraf di otak. Kerusakan myelin mengganggu komunikasi antara otak dan seluruh tubuh. Pada akhirnya, kondisi saraf sendiri mungkin memburuk, dan kerusakannya tak bisa diperbaiki.

Penyebab Multiple Sclerosis tidak diketahui pasti hingga saat ini. Para ahli hanya meyakini MS sebagai penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendiri. Dalam MS, proses ini menghancurkan myelin, yaitu zat lemak yang melapisi dan melindungi serat saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Myelin dapat dibandingkan dengan isolasi pada kabel listrik. Ketika myelin rusak, pesan-pesan yang melakukan perjalanan sepanjang saraf mengalami keterlambatan atau terblokir. Untuk jelasnya baca di link ini: http://www.alodokter.com/multiple-sclerosis 

Asli Madura

Namun demikian, meski tidak bisa beranjak dari tempat tidur, Pepeng sempat punya program TV bernama ”Ketemu Pepeng” yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta. Di samping itu, usahanya menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Ilmu Psikologi di UI begitu gigih dilakoninya hingga berhasil lulus dengan nilai sangat memuaskan (A). Tak puas sampai di situ, Pepeng berusaha menjalani perkuliahan Program Doktor, tapi terkendala peraturan yang mengharuskannya dengan tatap muka, sementara kondisinya sangat tidak memungkinkan.

Setelah program acaranya di TV itu tidak tayang lagi, lama memang tidak mendengar kabar tentangnya. Menjadi bintang tamu di beberapa acara TV juga pernah dihadirinya meski harus lengkap dengan tempat tidurnya, seperti acara Kick Andy dan Mario Teguh Golden Ways. Bahkan tahun 2012 pernah tampil di acara Stand up Comedy dengan kursi roda, menampilkan banyolan khas Madura. Dalam lawakannya itu, Pepeng bilang; banyak orang mengatakan wah Pepeng itu orang kuat, orang tegar, orang hebat. Salah, saya Orang Madura. Asli Madura.” Kontan saja disambut gerrrrr penonton di ruang Stand up Comedy dan yang menyaksikan di layar TV.  

Hidup dalam kondisi ”Bed Man” seperti yang Pepeng sering katakan memelesetkan ”Batman” betapa repot bagi pikiran orang awam, tapi bagi Pepeng yang sebenarnya menahan rasa sakit, hal itu bisa dilakukannya tanpa menampakkan rasa sakit itu, bahkan yang ada senyum ceria dan canda tawa. Di sinilah letak fenomenalnya, tak pernah mengeluh dan menampakkan rasa sakit. Padahal na'udzubillah beratnya dia bertahan dalam kondisi seperti itu. Bagi Pepeng derita diubah jadi tawa. ”Saya ini menderita Multiple Sclerosis. Tapi efek sampingnya itu yang bikin lebih menderita. Yaitu terjadinya penyumbatan pembuluh dompet dan keropos tekukan dompet,” kata dia di acara Stand up Comedy. Sungguh luar biasa. This is Miracle. 
  
Begitulah Pepeng, di tengah keterbatasannya dia masih istikomah menjalankan perintah Alloh Swt untuk menghamba. Bila datang waktu salat, dia minta dibantu untuk bertayamum lalu menunaikan ibadah salat dengan khusyuk meski tak beranjak dari tempat tidurnya. Subhanalloh, sebuah ketaatan yang acapkali luput ditegakkan orang yang diberkahi kesehatan prima dan gerak tubuh yang sempurna. Pepeng menunjukkan sebuah keajaiban, hanya bisa diraih dengan ketaatan sejati.

Semangat, perjuangan dan keikhlasan Pepeng dalam melawan sakit yang dideritanya memang layak menjadi teladan bagi semua. Karena itulah Kick Andy menobatkan Pepeng sebagai salah satu penerima anugerah Kick Andy Heroes. Dari balik kamar tidurnya yang biasa dia sebut ’GOA’ Pepeng menjalankan aktivitas hariannya, di antaranya bisnis online di bidang penjualan domain, dan menulis secara berkala untuk diposting di blognya http://pepeng.blogdetik.com/. Juga twitan untuk Twitternya.

Dia juga menjadi penggagas gerakan sosial pendidikan Indonesia, sebuah gerakan yang peduli terhadap pembangunan sekolah-sekolah yang roboh. Selain aktif menulis artikel, Pepeng sampai menjelang wafat kemarin itu, sedang mempersiapkan sebuah buku yang diberi judul Di Balik Jari-Jari’. Buku ini menurut Pepeng lebih diposisikan sebagai buku motivasi bagi para pembacanya. Rencananya buku Di Balik Jari-Jari’ yang proses penulisannya telah diselesaikannya, akan diluncurkan akhir tahun 2015 ini. ”Banyak penerbit yang telah menawarkan untuk menerbitkan buku ini,” ungkap Pepeng. Karena itu, dia optimis buku Di Balik Jari-Jari’ tak menemui kendala dalam penerbitannya.  
  
Sarana Introspeksi

Sandera penyakit yang diberikan Alloh dan misteri kapan kematian akan menghampiri, tak pernah terselami secara tuntas saking dalamnya. Tapi setidaknya alasan Alloh menimpakan suatu penyakit adalah untuk menguji sejauh mana ketawakalan seseorang. Sesabar apa dia menahan derita, sejauh mana perjuangannya meraih mukjizat Alloh berupa kesembuhan. Atau, kalau tidak, seikhlas apa dia menerima cobaan dan sebagaimana siap dia menanti kematian tiba.

Suatu penyakit yang ditimpakan Alloh kepada hamba-Nya, dipercaya sebagai penghapus dosa dan kesalahannya di masa lalu. Benar tidak wallohu’alam bish-shawab. Tapi, paling tidak itu adalah salah satu cara menjemput kematian dari sekian banyak cara. Di samping itu, merawat orang sakit dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan kelurganya. Berarti ini juga merupakan cara Alloh menguji hamba-Nya mengenai kesabaran dan keikhlasan. Maka, jadikanlah penyakit sebagai sarana introspeksi, sedalam apa kadar keimanan kita kepada Alloh Swt.

Tiga Tanda Kematian

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya’kub AS. Suatu ketika Nabi Ya’kub berkata kepada malaikat maut. Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita. Apakah itu? tanya malaikat maut. Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku. Malaikat maut berkata, Baik, aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku. Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.

Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya’kub. Kemudian, Nabi Ya’kub bertanya, Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku? Aku datang untuk mencabut nyawamu. Jawab malaikat maut. Lalu, mana ketiga utusanmu? tanya Nabi Ya’kub. Sudah kukirim. Jawab malaikat, putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya’kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam.

Jika ketiga tanda tersebut atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap umat Islam hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut. Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Alloh Swt, ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran [3] : 185). Hanya saja, waktu tibanya ajal itu adalah rahasia yang tak sesiap bisa menebaknya. Datangnya pun bisa kapan saja dan di mana saj, serta dalam keadaan bagaimana pun. Bisa di jalan karena kecelakaan, bisa di tempat tidur karena sakit, bisa masih berusia muda atau lanjut usia.

Adakah setiap hamba Alloh sadar akan ketiga tanda tersebut? Tergantung. Bagi hamba Alloh yang sudah pernah mendengar hadits Rasululloh yang mengisahkan persahabatan antara Malaikat maut Izrail dengan Nabi Alloh Yakub Alaihissalam, yang di dalamnya terkandung hikmah berupa tiga tanda telah dekatnya kematian di atas, tentu dia akan paham bahwa semakin beranjak menuanya usia, maka kematian akan semakin dekat menghampirinya. Dan, bagi hamba Alloh yang belum pernah mendengar kisah ini tentu akan santai-santai saja. Terutama anak muda yang biasa saja melalaikan ibadah satat dan amalan saleh lainnya. Padahal itulah bekal menjemput kematian.

Bertakwalah dan Siapkan Bekal

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3] : 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah Saw mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh. ”Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan.” (HR Tirmidzi). 

Ibarat menepuh perjalanan jauh, tentu butuh bekal makanan agar tidak kelaparan. Karenanya, sebelum berangkat orang akan menyiapkan bekal, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Begitu juga amal kebajikan, adalah bekal yang harus dipersiapkan. Oleh karena itu, ”Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS Al-Baqarah [2] : 197.

Semoga menjadi bahan renungan.

Postingan lain tentang Pepeng, silakan mampir ke: 
http://senangkalan.blogspot.com/2012/08/jangan-pernah-berhenti.html