Senin, 15 Februari 2016

1000 Fenomena Edisi 10

Bupati Pacitan Indartato ini saya jadikan topik bahasan untuk postingan kali ini. Latar belakang dirinya yang kurang beruntung, cukup fenomenal. Dari Sopir Bupati bisa menjadi Bupati. Sabtu (13/02/2016) lalu Indartato dihadirkan sebagai bintang tamu acara Kick Andy di Metro TV, di sana terkuak cerita yang cukup menggugah tentang latar belakang dirinya yang begitu fenomenal.


Drs H Indartato MM
Masa kecilnya sebagai anak pamong praja membuat sosok kelahiran Ponorogo, 27 September 1954 terbentuk menjadi sosok sederhana. Penghasilan orang tuanya yang terakhir memegang jabatan wedono atau pembantu bupati relatif pas-pasan kala itu. Akibatnya, Indartato muda harus menahan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.

Selain dikenal lugas, putra pasangan Sudarmanto – Kasiati ini juga tidak muluk-muluk. Cita-citanya pun hanya ingin menjadi sopir. Keinginan itu bukan tanpa alasan. Di mata Indartato muda yang tinggal di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, profesi sopir merupakan simbol kemakmuran. Di saat kebanyakan orang baru bisa menikmati nasi thiwul (nasi berbahan baku ketela, red) sebagai santapan sehari-hari, para sopir sudah bisa menyantap nasi beras di warung.

”Dari waktu kecil saya jarang makan enak. Teman-teman bisa makan nasi putih keluarga saya makan tiwul. Itupun masih harus dibagi dan makannya bersama-sama,” ungkap Indartato, saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/12/2010).

Dorongan itu yang membuat Indartato memberanikan diri belajar mengemudi. Atas jasa tetangganya yang memiliki kendaraan angkutan jenis pick up, Indartato belajar menguasai kendaraan hingga akhirnya berhasil memperoleh Surat Ijin Mengemudi. Bermodal keterampilan itu, dia lalu mencoba mengadu nasib dengan melamar pekerjaan di Pemkab Pacitan.

Pak In membentangkan tangan di depan Seruling Samudra Pantai Kalayar
Rupanya, nasib baik memang berpihak padanya. Berbekal ijazah SMA, pada tahun 1975 Indartato diterima bekerja menjadi tenaga harian. Setahun kemudian, posisinya dinaikkan setingkat lebih tinggi menjadi tenaga harian tetap dengan posisi baru sebagai sopir bupati yang saat itu dijabat Mohammad Kusnan. Sejak saat itulah karier Indartato terus merangkak naik. Tahun 1978 Bupati Kusnan memberinya kesempatan tugas belajar ke Akademi Pendidikan Dalam Negeri (APDN).

Indartato mengawali kariernya pada jabatan struktural sebagai Camat Pringkuku pada tahun 1984. Saat itu usianya baru 30 tahun, usia termuda untuk seorang camat. Karena tuntutan jabatan, posisinya terus berpindah-pindah dari satu instansi ke instansi yang lain. Terakhir, bapak 3 anak, hasil perkawinannya dengan Luki Tri Baskoro Wati memangku jabatan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan hingga pensiun tahun 2010.

Seperti diketahui, hasil sementara penghitungan cepat versi Tim Koordinasi Dukungan Penyelenggaraan Pemilukada Pacitan menunjukkan, pasangan Indartato – Prayitno yang diusung partai Demokrat, PKS, PPP dan Partai Hanura meraup 186.590 suara atau (65,48 persen) dari total suara sah sebanyak 284.967. Jika hasil rekapitulasi manual oleh KPU tanggal 26 Desember mendatang memberikan hasil yang sama, Indartato akan memikul tanggung jawab besar, mengemudikan kendaraan besar bernama Pemerintah Kabupaten Pacitan.

”Yang penting, jadi sopir itu penumpangnya harus bisa tidur nyenyak. Artinya tidak ada rasa khawatir, rewel apalagi mabuk,” pungkasnya berfislosofi.

BIODATA INDARTATO
Tempat Tanggal Lahir:
Ponorogo, 27-9-1954
Alamat : Jl. Yos Sudarso 10 Kec/Kab. Pacitan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Keluarga:
Istri : Luki Tri Baskorowati
Anak : 1. Eko Prasetyo Wahyudiarto, 2. Yanu Prasetyawan, 3. Asri Rizekiana

RIWAYAT PENDIDIKAN:
SD : SD Negeri Tulakan (lulus tahun 1967)
SMP : SMP Negeri Lorok (Lulus tahun 1970)
SMA : SMA Negeri Pacitan (Lulus tahun 1973)
Diploma : APDN (Lulus tahun 1981)
SI : Universitas Muhammadiyah Malang
(Lulus tahun 1989)
S2 : STIE Mitra Indonesia Yogyakarta (Lulus tahun 2000)

RIWAYAT PEKERJAAN/JABATAN:
1. Staf Sekretaris Pemda Kabupaten Pacitan (1976-1978)
2. Tugas Belajar APDN (1978-1981)
3. Mantri Pol PP Kecamatan Punung (1982-1984)
4. Camat Pringkuku (1984-1988)
5. Camat Arjosari (1988-1991)
6. Plh. Kabag Pembangunan (1990-1991)
7. Kabag Perekonomian (1991-1992)
8. Kabag Pembangunan/Penyusun Program (1992-1997)
9. Kepala DInas Pendapatan (1997-2002)
10. Kepala BAPPEDA (2003-2006)
11. Kepala Diperindag, Sumberdaya Energi (2006-2007)
12. Kepala Balitbang (2007-2008)
13. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (2008-2010)
14. Purna Tugas/Pensiun (1 Oktober 2010)
15. Bupati Pacitan (periode 2011-2016)
16. Bupati Pacitan (periode 2016-2021) – terpilih lagi pada Pemilukada serentak 9 Desember 2015 lalu.

RIWAYAT ORGANISASI:
1. Sekretaris Komcat Golkar Kecamatan Punung (1982-1984)
2. Ketua Unit Korpri Kecamatan Pringkuku (1984-1988)
3. Ketua Unit Korpri Kecamatan Arjosari (1988-1991)
4. Pengurus Korpri Kabupaten Pacitan (Sekarang)
5. Wakil Ketua HKTI Kabupaten Pacitan (1988-2000)
6. Bendahara DPP Partai Golkar Pacitan (1993-1997)
7. Ketua DPC Partai Demokrat Pacitan (Sekarang)
8. Pengurus Kwarcab Pramuka Kab. Pacitan (2004- )
9. Ketua IKAPTK Propinsi Jawa Tumur (2012- )
10. Ketua Yayasan K.W.C (2006 – )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.