Selasa, 29 Agustus 2017

Kemederkaan Hakiki, Seperti Apa?

Tidak ada yang pantas kita ucapkan selain rasa syukur yang mendalam ke Hadirat Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Roh Kudus, Sang Hyang Widi –dan apa pun sebutannya– yang telah menganugerahkan kemerdekaan bagi Indonesia setelah 3,5 abad dijajah Belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang. Berkat perjuangan berbagai elemen anak bangsa, ulama dan umaro’, santri dan pemuda, berbagai suku dan lintas agama, akhirnya kemerdekaan Indonesia bisa diproklamirkan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945.

Serba-Serbi Upacara Bendera

Atas Rahmat Alloh SWT-lah segenap komponen masyarakat dan bangsa Indonesia dapat merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2017 lalu, walaupun di beberapa tempat terjadi insiden yang mengganggu prosesi peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI. Namun syukur tidak sampai menggagalkan sama sekali upcara penaikan bendera merah putih ke tiangnya. Insiden itu, misalnya, ketika tiba-tiba hujan deras mengguyur peserta upacara di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan, namun upacara tetap berlangsung dengan khidmat.
Pasukan Pengibar Bendera (paskibra) di Lapangan Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kaltim.
foto: Aldiyansyah Mohammad Fahrurozy/Facebook
Yang lebih mengharukan adalah, betapa bersemangatnya pasukan pengibar bendera (paskibra), yang terus melangkah tegap di lapangan upacara yang telah berubah menjadi kubangan lumpur, karena diguyur hujan deras sejak malam sebelumnya. Hal ini terjadi di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sepatu dan pakaian mereka jadi penuh lumpur. Bahkan ada di antara mereka yang sepatunya terlepas saat melangkah. Beberapa pasang sepatu yang tergeletak kelu di lapangan becek menjadi pemandangan yang mengharukan.
Sepatu paskibra yang terlepas karena terpendam lumpur saat melangkah tegap.
foto: merdeka.com 

Selain di Kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara, upacara pengibaran bendera di Kota Samarinda juga berlangsung di tengah kepungan banjir. Paskibra terpaksa harus berjalan membawa bendera tanpa alas kaki. Di Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, juga mengalami hal sama. Paskibra gabungan siswa-siswi se-kecamatan Taluditi harus berjuang mengibarkan sang merah putih dengan kondisi lapangan yang becek berlumpur bahkan di beberapa bagian lainnya masih ada air yang menggenang.
Paskibra tetap semangat melangkah di tengah kepungan banjir di Kota Samarinda.
foto: liputan6.com

Sementara di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, salah satu pulau terluar di perbatasan perairan Indonesia, dilakukan pengibaran bendera di bawah laut yang diikuti Wakil Bupati Berau Agus Tantomo dan sejumlah jurnalis. Persiapan pengibaran bendera raksasa selama 1 minggu sebelumnya karena mempertimbangkan beragam faktor seperti cuaca, arus bawah permukaan dan ketinggian gelombang. Namun dapat berlangsung dengan lancar dan khidmat.
Bendera Merah Putih Raksasa dikibarkan di bawah laut Pulau Maratua, Kabupaten Berau.
foto: kaltim.tribunnews.com

Kepada wartawan, Agus Tantomo mengatakan, pemilihan angka 17 sebagai titik kedalaman pengibaran bendera merah putih, dengan menyertakan 17 penyelam, sebagai salah satu bentuk penghormatan terhadap para pejuang kemerdekaan. ”Pemilihan laut Maratua sendiri, sebagai lokasi pengibaran, selain disebabkan Pulau Maratua merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia, Maratua juga salah satu pulau dengan keindahan bawah laut yang sudah mendunia,” demikian Agus.

Detik-detik peringatan proklamasi kemerdekaan RI, juga dirayakan para jamaah calon haji asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang tergabung dalam kloter SOC 09 dari embarkasi Solo. Mereka mengibarkan bendera merah putih di atas Jabal Nur, Gua Hira, Mekah. Rombongan pendaki dipimpin oleh K.H. Anizar Masyhadi, salah seorang pimpinan Pondok Modern Tazakka Batang. Rombongan mengawalinya dengan salat Subuh di masjid sekitar Jabal Nur, lalu dilanjutkan dengan doa bersama dan kemudian mendaki ke atas jabal Nur.
Sang Saka Merah Putih berkibar anggun di puncak Jabal Nur, Gua Hira, Mekah.
foto: dokumen K.H. Anizar Masyhadi 

Gua Hira di Jabal Nur menjadi tonggak kerasulan Nabi Muhammad SAW. Di dalam gua tersebut kali pertama beliau menerima wahyu dari Alloh SWT melalui Malaikat Jibril, yaitu Surah Al-’Alaq : 1-5. Pendakian rombongan jamaah calon haji pimpinan K.H. Anizar Masyhadi tersebut dimaksudkan untuk refleksi dan napak tilas bagaimana perjuangan Rasulullah dalam mengemban misi Islam. Dan tujuan mengibarkan bendera di atas Jabal Nur, sebagai bukti kecintaan kepada NKRI. Semoga sang saka merah putih tetap jaya mempersatukan bangsa Indonesia sebagaimana jayanya Islam.

Penciptaan Manusia Ditakdirkan Berbeda

Kemerdekaan pada dasarnya merupakan seseuatu yang sangat emosional bagi setiap pribadi maupun bangsa. Kemerdekaan merupakan hak yang sangat asasi dan bersifat fundamental dalam kehidupan. Jika kemerdekaan individu terganggu, maka dengan serta merta ia akan berusaha merebut kembali kemerdekaannya. Kemerdekaan itu akan menjadikan hidup menjadi lebih berarti dan bermakna, manakala diisi dan dihiasi dengan nilai-nilai, norma-norma dan amal yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.

Ajaran Islam adalah ajaran yang sangat menghormati kemerdekaan setiap individu dan bangsa. Islam memandang bahwa manusia adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan merdeka sehingga segala bentuk penindasan dan eksploitasi terhadap kemerdekaan setiap individu dan bangsa sangat ditentang oleh ajaran Islam. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi kemerdekaan terhadap setiap manusia yang lahir ke dunia, meskipun memiliki berbagai perbedaan dan latar belakang, suku, ras, kekayaan, kedudukan, status sosial, maupun atribut keduniaan lainnya.

Rasulullah SAW dengan tegas menyatakan dalam sebuah sabdanya, ”Wahai sekalian manusia, kalian semua berasal dari Adam, dan Adam diciptakan dari tanah. Tidaklah orang Arab lebih mulia daripada orang non-Arab, tidak pula orang kulit putih lebih baik daripada orang kulit hitam, kecuali ketakwaannya.”     

Allah SWT menciptakan manusia berbeda-beda dengan tujuan agar manusia saling mengenal dan saling berinteraksi atas dasar prinsip persamaan. Jadi, rakyat Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku/etnis, ras, agama dan keyakinan, beragam karakter, dan berbagai latar belakang lainnya, memang sudah sunatullah. Atas berbagai perbedaan yang ada, jadikanlah rahmat untuk saling mengasihi antarsesama. Bukan justru dijadikan dasar meninggikan ego dan memicu konflik lalu mencabik-cabik persatuan dan kesatuan.   

Hakikat Kemederkaan    

Pada hakikatnya, kemerdekaan bukanlah semata-mata membebaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa asing. Tetapi lebih dari itu, kemerdekaan yang hakiki adalah terbebas dari belenggu penjajahan oleh bangsa sendiri. Hal yang sangat ditakutkan oleh Bung Karno, adalah rakyat Indonesia tidak bisa lepas dari belenggu penjajahan oleh bangsanya sendiri. Dalam sebuah pidatonya, ia mengatakan, ”Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
Bung Karno sangat mengkhawatirkan terjadinya penjajahan oleh bangsa sendiri.
foto: www.google.co.id

Bila ketidakadilan masih mencengkeram sebagian anak bangsa di negeri ini. Bila ketimpangan ekonomi masih jadi jurang yang menganga lebar di antara yang kaya dan miskin. Jika kesempatan mengenyam pendidikan belum dirasakan oleh sebagian anak-anak di tempat yang terisolasi di belahan bumi pertiwi. Bila hawa nafsu untuk berkuasa dan memperkaya diri menjadi ambisi yang diperjuangkan, dan mengeksploitasi rakyat menghambakan diri kepada mereka, maka tak akan ada kemerdekaan hakiki.
Paskibra tetap semangat melangkah di tengah kepungan bajir di Samarinda.
foto: liputan6.com

Sebab, kemerdekaan yang hakiki, adalah bila para pejabat mampu membebaskan diri dari belenggu ambisi pribadi untuk berkuasa lalu memperkaya diri dengan korupsi atas dorongan keluarganya. Bila hukum ditegakkan sebangai panglima, untuk ini, aparat penegak hukum (polisi, jaksa, hakim maupun pengacara) harus memiliki komitmen kuat untuk menegakkan aturan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu dan pretensi apapun. Hal ini akan terwujud bila berpedomani pada asas keadilan dan obyektivitas yang benar-benar dijunjung tinggi.

Kemerdekaan hakiki di bidang pelayanan masyarakat, baru akan dirasakan bila, para pegawai atau aparatur pemerintahan berusaha mengoptimalkan potensi dirinya untuk meraih prestasi kerja yang baik dan bermanfaat bagi publik, dengan landasan bekerja sebagai ibadah dan semata-mata mencari rezeki yang halal dan diridhai Alloh SWT. Menerapkan prinsip ”kerja, kerja, kerja” yang diinisiasi Presiden Joko Widodo dan ”bekerja bersama” sebagaimana yang jadi momentum peringatan HUT ke-72 kemerdekaan RI.
Paskibra di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Provinsi Sulawesi Utara.
foto: manado.tribunnews.com (tribun.mitra)

Tapi, apadaya, hingga berusia 72 tahun kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini, kita masih saja dihadapkan pada kondisi hakikat kemerdekaan yang jauh dari angan dan harapan. Kita masih menemui kenyataan adanya penjajahan dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga krisis demi krisis datang silih berganti. Krisis kepemimpinan, krisis politik, krisis ekonomi, krisis sosial, krisis hukum dan krisis akhlak. Semuanya pekerjaan rumah yang semakin kompleks dan berat.

Apapun kondisi negeri ini hingga usianya yang 72 tahun dinaungi alam kemerdekaan, yang nyatanya belum betul-betul mempersembahkan ”rasa merdeka” pada sebagian elemen bangsa. Sehingga seolah-olah bangsa ini masih belum terbebas dari penjajahan. Utamanya penjajahan oleh bangsanya sendiri sehingga melahirkan banyak konflik dan krisis. Konflik antaragama, sesama-agama, antara ulama dan umara’. Tapi, segala konflik ini tidak boleh dibiarkan dengan berpangku tangan, maka marilah kita ”bekerja bersama” mengatasinya.

Dirgahayu Republik Indonesia. Aku Cinta Tanah Air Beta. I Love You Full.




Jumat, 18 Agustus 2017

Indonesia Banget

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama BJ Habibie, Megawati dan SBY didamping Ibu Iriana Joko Widodo, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Ibu Ani Yudhoyono.
Pakaian khas berbagai daerah ditetapkan istana sebagai dress code pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Penetapan dress code ini sekaligus mencetak sejarah baru. Tema Bhinneka Tunggal Ika sekaligus kembali mengingatkan Indonesia untuk tetap bersatu meski berbeda, yang bisa diaplikasikan dari keragaman gaya busana.
Hadir dan berfoto bersma pula mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno dan Budiono didamping istri masing-masing.

Bapak Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian daerah Tanah Bumbu (Kalimantan Selatan) dan Ibu Iriana mengenakan pakaian khas Minang. Sedangkan Bapak Wakil Presiden M. Jusuf Kalla memakai pakaian adat suku Bugis. Sekitar 15.000 tamu undangan juga diminta untuk datang menggunakan pakaian adat. Namun, ada juga tamu yang memilih memakai batik atau setelan jas.
Ibu Sinta Nuriyah Wahid (istri Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur) duduk di kursi roda sebelah kiri (samping Bapak Tri Sutrisno). Sementara yang duduk di kursi roda sebelah kanan (samping Ibu Herawati Budiono) adalah Ibu Karlinah Djaja Atmadja (istri Bapak Umar Wirahadikusuma (Wapres ke 4).

Presiden ke-3 RI, BJ Habibie yang merupakan orang asli Pare-pare, Sulawesi Selatan, juga mengenakan pakaian khas Bugis seperti yang dipakai JK. BJ Habibie terlihat keren dengan songkok Bone. Songkok ini merupakan identitas kaum lelaki sebagai mahkota. Lebih keren dan tampak bergaya karena beliau memakai sunglasses untuk menghalau silau terhadap sinar matahari.
SBY dan Jokowi bersalaman disaksikan istri keduanya yang senyum sumringah.

Sementara, presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri tampak anggun dengan pakaian nasional kebaya berwarna emas kecoklatan. Lain halnya dengan putrinya, Puan Maharani, yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI di Kabinet Kerja. Ia memilih baju bodo, pakaian tradisional perempuan suku Bugis Makassar. ”Saya pakai ini karena cuaca panas terik, jadi enak dipakai sampai siang. Warnanya juga cantik,” ujar Puan saat di-interview host SCTV.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan istri mengenakan pakaian adat suku Asmat.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan istri Tri Suswati mengenakan pakaian adat suku asmat (Papua) lengkap dengan hiasan kepala atau mahkota khas suku Asmat. Bentuk mahkota menyerupai anyaman pucuk dan beberapa bulu burung yang dipasang untuk menambah keindahan hiasan kepala. Sementara tampilan sang istri lebih lengkap dengan memakai busana adat. Apalagi aksesori kalung besar warna putih yang bikin total look-nya makin meriah.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengenakan pakaian dinas upacara dan istri pakaian adat khas DI Yogyakarta.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan istri yang hadir tak lama setelah kehadiran Kapolri, terlihat gagah dengan seragam TNI lengkap atau pakaian dinas upacara, sementara sang istri Enny Trimurti mengenakan pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta berupa kebaya berwarna hitam. Warna-warni pakaian berbagai daerah yang dikenakan memperlihatkan nuansa #IndonesiaBanget yang meski berbeda-beda tapi tetap satu.

Bapak SBY terlihat gagah, Megawati nyengir dapat candaan dari Oesman Sapta Odang.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didamping istrinya Annisa Pohan mengenakan pakaian khas Palembang.

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono hadir dengan mengenakan pakaian khas Betawi dipadukan dengan kain Songket Palembang diikuti Ibu Ani Yudhoyono dengan kebaya berwarna merah senada dengan sarung yang dipakai SBY. Putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan istrinya Annisa Pohan juga mengenakan pakaian adat khas Sumatera Selatan. ”Ini pakaian nasional dari Palembang,” ucap AHY diangguki istri.
Ibu Ani Yudhoyono bersalaman dengan putri Gus Dur Yenny Wahid. Tampak di latar belakang Ketua MPR RI
Zulkifli Hasan mengenakan kopiah khas Lampung bermotif tapis.
Menkum-HAM Yasonna Hamonangan Laoly gagah dengan pakaian adat Nias (Sumatera Utara).

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengenakan pakaian daerah Lampung, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang mengenakan pakaian adat Minangkabau, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly dengan pakaian adat dari Nias Provinsi Sumatera Utara, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dengan Pakain adat DIY khas ”abdi dalem” lengkap dengan blangkon motif bunga. Sedangkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memakai pakaian adat daerah Batak Karo.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dengan baju adat Kesultanan Buton dan istrinya baju adat daerah Baubau.
Menteri Susi Pudjiastuti tampak keren.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan Baju Adat Kesultanan Buton Provinsi Sulawesi Tenggara dan istrinya Trisna Willy mengenakan pakaian Baju dari daerah Baubau. Trisna Willy Lukman Hakim mengatakan, pakaian yang dikenakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin merupakan penghormatan atas penganugerahan gelar Laode yang diterimanya pada bulan Maret 2017 lalu.

Menteri Susi Pudjiastuti pun tak mau kalah. Dia mengenakan baju adat Dayat secara lengkap dengan hiasan kepala dan ikat pinggang yang terbuat dari manik-manik. Tampilan Menteri Susi dipercantik dengan anting dan kalung bermotif senada. Bedanya, Menteri Susi tetap menyisipkan kesan nyentrik dengan mengenakan kacamata hitam model cat eye frameless.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi mengenakan pakaian adat Madura. Cerita menarik dari Kepala Staf Kantor Kepresidenan Teten Masduki. Dia sudah menyiapkan pakaian khas adat Sunda yang telah dimodifikasi sehingga terlihat lebih modern dan pas dengan bodinya yang tidak gemuk itu. Namun, setelah dirinya bercermin dan merasa kurang sreg dengan penampilannya, maka dia memutuskan urung memakainya dan hanya mengenakan baju batik seperti halnya pakaiannya sehari-hari saat beraktifitas di kantor.
SBY dan Megawati bersalaman, keduanya sama-sama menghadiri peringatan HUT ke-72 RI.

Peringatan HUT ke-72 RI kali ini menjadi momen penting pertemuan antara SBY dengan Megawati setelah selama 10 tahun (dua periode) SBY menjadi presiden RI ke-6, tak sekalipun Megawati menghadiri acara peringatan HUT RI di Istana Merdeka. Maka, pada pertemuan keduanya kemarin, jabat erat pun mencairkan kebekuan hubungan keduanya.
Ibu Ani Yudhoyono juga bersalaman dengan Megawati Soekarnoputri.
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga mengenakan baju daerah pilihan masing-masing.
 
Warna-warni pakaian khas daerah dari seluruh nusantara.

Tamu Kehormatan Terpilih

Di antara 15.000 tamu undangan, ada beberapa yang terpilih karena punya prestasi dan dedikasi. Hiramaya Ahmad, misalnya. Wanita dari Gorontalo ini datang menghadiri perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 mengenakan pakaian adat Biliu. Baju khas Gorontalo sengaja dipakai untuk menyesuaikan tema kemerdekaan tahun ini di Istana Negara. ”Baju ini biasanya digunakan oleh kalangan raja di Gorontalo. Ini suka dipakai para permasyuri,” kata Hiramaya kepada Republika.

Dalam pakaian adat ini, lanjut Hiramaya, terdapat delapan aksesoris berbeda yang memiliki arti tersendiri. Delapan aksesoris tersebut adalah baya lo boute, tuhi-tuhi, lai-lai, buohu wulu wasu dehu, kecubu, etango, pateda, dan luobu.

Untuk membuat baju adat Biliu, Hiramaya membutuhkan waktu satu pekan. Bahan yang digunakan merupakan kain biasa. Kesulitan dalam pembuatan pakaian ini adalah pernak-pernik yang cukup banyak dan rumit yang terdapat pada pakaian Biliu. ”Harga baju ini kalau bikin sendiri bisa mencapai dua juta rupiah,” ujar Hiramaya.

Keberhasilan Hiramaya menjadi salah satu undangan dalam perayaan Kemerdekaan di Istana Negara tak terlepas dari loyalitas dia yang mengabdi pada kelompok Taruna Siaga Bencana Kementerian Sosial. Mengabdi sejak 2015, Hiramaya dianggap berdedikasi sehingga layak untuk diundang menghadiri acara ini.

Penggunaan pakaian adat juga dilakukan Lilis Sarah. Lilis berhasil menjadi undangan terpilih pada perayaan kemerdekaan setelah menang lomba yang diadakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat. Lilis merupakan perwakilan dari Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.

Lilis pun menggunakan pakaian adat Dayak yang memiliki dua corak di bagian depan yaitu, Burung Enggang dan Batang Garing. Burung Enggang mencirikan makhluk hidup yang setia, sedangkan Batang Garing adalah pohon yang disebut memberikan kemakmuran bagi masyarakat suku dayak. ”Saya sangat bangga dengan pakaian ini apalagi kami dari pelosok bisa membawa baju ini ke nasional (Istana Negara),” ujarnya.

Acara peringatan HUT RI ini dibuka dengan pertunjukan tari kolosal oleh 200 penari wanita cantik-cantik. Mereka menampilkan Tari Gandrung Jejer Kembang Menur dari banyuwangi. Tarian sekitar 10 menit itu dibawakan dengan rancak, memadukan gerak tarian dengan selendang dan kipas diiringi lagu kahs Banyuwangi. Pertunjukan tari ini membuat para tamu undangan berdecak kagum dan memberi aplaus meriah.


The Best Costume

Di akhir acara, Presiden Jokowi memberi hadiah sepeda kepada lima pemakai pakaian khas daerah terbaik (The Best Costume). Kelima pemenang busana daerah terbaik pilihan panitia HUT RI dibacakan langsung oleh Jokowi. Mereka adalah:
1. Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Hukum dan HAM
2. Oesman Sapta Odang, Wakil Ketua MPR RI
3. Syarif M. Fitriansyah, Asisten Ajudan Presiden
4. Tri Suswati, istri Tito Karnavian (Kapolri)
5. Aganti

Yasonna Hamonangan Laoly, pemenang pertama Best Costume, mendapat hadiah sepeda.


Oesman Sapta Odang dan Tri Suswati (istri Tito Karnavian) menuntun sepeda hadiah Best Costume.

Foto bersama Pak Jokowi-JK, asyiknya rame-rame.

Pesona pakaian khas suku Dayak, motifnya yang indah.
Presiden Jokowi mengenakan pakaian khas Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.
Presiden dan Wapres didamping istri berfoto bersama seorang Perintis Kemerdekaan RI.

Penampilan Para Penari









n Dirgahayu Republik Indonesia




Kamis, 17 Agustus 2017

Manfaat Memakan Buah Pisang

Banana's, The Tropis Fruit
Setelah membaca ini, Anda tidak akan pernah lagi memandang buah pisang dengan cara yang sama. Pasti pandangan Anda akan berubah.

Pisang mengandung tiga gula alami: Sukrosa, Fruktosa dan Glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Sebuah pisang memberikan dorongan instan pada pecernaan secara berkelanjutan dan energi substansial. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan hanya dua buah pisang akan memberikan energi yang cukup untuk sebuah latihan berat selama 90 menit.

Tidak heran mengapa pisang adalah buah nomor satu bagi kebanyakan atlet terkemuka di dunia. Supply energi bukan satu-satunya yang didapat dari pisang tetapi pisang dapat membantu kita agar tetap fit. Hal ini juga dapat membantu mencegah dan mengatasi sejumlah besar penyakit dan kondisi badan yang kurang fit, sehingga pisang merupakan suatu keharusan untuk melengkapi diet harian.

Depresi

Menurut survei yang dilakukan oleh MIND di antara pasien penderita depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan pisang. Hal ini terjadi karena pisang mengandung Tryptophan, sejenis protein yang akan diubah oleh tubuh menjadi Serotonin, yang akan membuat seorang depresan menjadi rileks, memperbaiki suasana hati (mood) dan secara umum akan membuat seseorang merasa lebih nyaman.

Diabetes

Penderitas diabetes sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah pisang setiap hari. Karena Vitamin B6 yang terkandung di dalam buah pisang akan mengontrol tingkat Glukosa darah dan akan mempengaruhi suasana hati diabetesi.

Anemia

Kandungan Zat Besi yang tinggi pada buah pisang dapat merangsang produksi Haemoglobin dalam darah dan banyak membantu dalam berbagai kasus anemia (kurang darah).

Tekanan Darah Tinggi

Buah tropis yang unik ini sangat tinggi Kalium namun rendah Garam, sehingga sempurna untuk mengalahkan tekanan darah. Begitu banyak gunanya sehingga Food and Drug Administration (Departemen Pengawasan Obat dan Makanan) Amerika Serikat, baru saja mengizinkan perkebunan pisang untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan risiko tekanan darah dan stroke.

Meningkatkan Kemampuan Otak

200 siswa di sekolah Twickenham (Middlesex) sangat terbantu dalam ujian mereka setelah menyertakan buah pisang pada menu saat sarapan pagi, saat istirahat dan saat makan siang, dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan otak mereka. Penelitian telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan Kalium tinggi ini dapat membantu siswa dalam belajar dan juga menjadikan siswa menjadi semakin peka dalam berpikir.

Sembelit

Pisang juga mengandung Zat Fiber dalam kadar yang tinggi. Karena itu pisang dapat juga membantu menormalkan kembali kerja pencernaan. Pisang akan membantu mengatasi permasalahan pencernaan ini tanpa harus ketergantungan pada obat-obat pencahar, yang jelas saat buang air besar akan jadi semakin lancar.

Obat Mabuk

Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan mabuk (Darat, Laut dan Udara) adalah dengan meminum Milkshake Pisang ditambah dengan Madu sebagai pemanis. Milkshake Pisang akan berefek menenangkan perut dan dengan bantuan Madu akan mengontrol kadar gula darah untuk menjadi normal kembali, sementara susu akan menenangkan perut dan menata ulang sistem pencernanaan.

Mulas & Sakit Perut

Pisang memiliki efek Antasid pada tubuh. Jadi, jika menderita mulas dan perut terasa melilit, maka cobalah makan pisang untuk mengurangi penderitaannya. Mual di pagi hari (Morning Sickness) bisa diatasi dengan ngemil pisang antara waktu makan. Hal ini akan membantu menjaga kadar gula darah dan menghindari mual di pagi hari tersebut.

Gigitan Nyamuk

Bila digigit nyamuk, dan tidak mungkin diatasi dengan krim atau cairan anti gigitan nyamuk, cobalah dahulu menggosok daerah yang terkena gigitan nyamuk dengan bagian dalam kulit pisang. Banyak orang yang sudah merasakan hebatnya kulit pisang ini karena akan mengurangi pembengkakan dan iritasi pada kulit.

Saraf

Pisang mengandung Vitamin B dalam kadar tinggi yang sangat membantu dalam menenangkan sistem saraf.

Penderita Obesitas

Studi yang dilakukan Institut Psikologi di Austria menemukan bahwa tekanan pada saat bekerja menyebabkan orang sering meraih makanan dan camilan seperti snack, coklat dan keripik yang menjadi pemicu meningkatnya berat badan (obesitas). Setelah meneliti 5.000 pasien di rumah sakit, para peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang yang menderita kegemukan lebih sering berada dalam tekanan kerja yang tinggi.

Banyak Laporan yang menyimpulkan bahwa untuk menghindari panik akibat tekanan kerja yang berlebihan dan nafsu yang tinggi untuk memamah makanan apapun, kita perlu mengendalikan kadar gula darah kita dengan mengemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk menjaga agar kadar gula darah menjadi stabil.

Luka Lambung

Pisang bisa digunakan sebagai bahan makanan utama untuk diet bagi penderita luka Lambung, pisang akan mencegah gangguan pencernaan. Hal itu disebabkan tekstur daging buah yang sangat lembut dan halus. Pisang adalah adalah satu-satunya buah mentah yang dapat dimakan tanpa menyebabkan stress dalam beberapa kasus penyakit yang parah. Dan pisang juga akan menetralisasi kelebihan zat asam dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

Kontrol Suhu

Banyak budaya lain melihat pisang sebagai buah ”pendingin” yang dapat menurunkan suhu baik fisik dan emosional. Para ibu hamil di Thailand, misalnya, mereka akan makan pisang sebelum melahirkan dengan keyakinan bahwa si bayi akan lahir dengan suhu dingin.

Berhenti Merokok

Buah pisang dapat membantu orang yang mencoba untuk berhenti merokok. Vitamin B6, B12 yang dikandungnya, serta Kalium dan Magnesium akan sangat membantu tubuh untuk cepat sembuh dari efek penghentian ketergantungan atau ketagihan terhadap nikotin dari rokok.

Stress

Kandungan Kalium dalam buah pisang adalah Mineral yang penting, yang akan membantu menormalkan detak jantung, mengirim lebih banyak oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kita stress, metabolisme kita akan meningkat, sehingga mengurangi kadar Kalium . Ini dapat dinetralkan (rebalanced) dengan bantuan snack pisang yang tinggi Kalium.

Stroke

Menurut penelitian di The New England Journal of Medicine, makan buah pisang sebagai bagian dari diet teratur karena dapat menurunkan risiko kematian karena stroke sebanyak 40 persen.

Obat Kutil

Mereka yang suka pada pengobatan alami sudah banyak yang tahu bahwa pisang bisa menghilangkan atau mengecilkan kutil. Penderita penyakit kulit ini dapat menghilangkannya dengan cara menempelkan kulit pisang di kutil, dengan bagian kuning tau kulit ada di luar. Tetap pertahankan pisang itu dengan plester sampai beberapa waktu, gantilah setiap pagi dan sore hari, setelah beberapa hari lihatlah hasilnya.

Kecantikan Kulit

Buah pisang juga kerap dipakai kaum wanita untuk menjaga kehalusan kulit wajah. Karena buah pisang bisa digunakan untuk mengatasi kulit wajah berminyak, melindungi kulit wajah yang kering, mencerahkan kulit wajah, menormalkan kulit wajah dan mengangkat sel-sel kulit mati.

Jadi, bisa dipercaya buah pisang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami untuk berbagai jenis penyakit dan menjaga kecantuikan kulit wajah. Jika dibandingkan dengan buah Apel misalnya, maka buah Pisang mengandung Protein empat kali lipat, Karbohidrat dua kali lipat, Zat Fosfor tiga kali lipat, Vitamin A dan Zat Besi lima kali lipat, dan kandungan vitamin dan mineral lainnya dua kali lipat pula.

Pisang juga kaya Kalium dan merupakan salah satu makanan dengan nilai gizi terbaik. Jadi, mungkin sekaranglah saatnya untuk mengubah pandangan kita terhadap Pisang. Cobalah untuk membiasakan diri makan Pisang setiap hari. Niscaya Anda akan merasakan hasil yang luar biasa dan akan bergumam: ”Sebuah pisang sehari membuat dokter pergi!”

n semoga bermanfaat