Saat
kita terbangun dari tidur, adakah kita sadari bahwa sesungguhnya kita
dihidupkan kembali oleh Allah SWT dari mati sesaat. Saat sudah terbangun itu
apakah yang kita kerjakan? Berbahagialah kita yang bangun dan hati kita
digerakkan oleh Allah SWT untuk berbuat kebajikan dengan bersegera mengambil
air wudlu, lalu menunaikan sholat (tergantung waktunya, kalau masih pertengahan
atau akhir sepertiga malam berarti sholat tahajud. Kalau sudah tiba saatnya
subuh, berarti sholat qobliyah subuh dan diteruskan sholat subuh). Ada orang
yang meski bangunnya lebih awal dari kita tapi karena hatinya tidak digerakkan
Allah SWT untuk berbuat kebajikan, mereka bergegas keluar rumah untuk ke suatu
tempat yang dipercayainya akan mendatangkan rezeki baginya (misalnya ke pasar
untuk kulakan barang dagangan,
menjalankan motor untuk mencari penumpang bagi tukang ojek, menjalankan armada
taksi bagi sopir taksi, atau menjalankan bus bagi sopir bus). Orang-orang yang hatinya
digerakkan berarti Allah SWT membukakan pintu hidayah baginya (pintu hatinya
terbuka). Sebaliknya, orang-orang yang hatinya tidak digerakkan berarti Allah
SWT menutup pintu hidayah baginya (pintu hatinya tertutup).
- Bersyukurlah kita yang tadinya tidur lalu dibangunkan
kembali oleh Allah SWT (masih diberi kesempatan melanjutkan hidup dan
kehidupan), karena akan datang saatnya kita tidur tapi tidak bangun lagi (bablas mati).
-
Bersyukurlah kita yang masih bisa berjalan ke
masjid, karena akan datang saatnya kita ke masjid tidak dengan berjalan tapi
ditandu dalam keranda.
-
Bersyukurlah kita yang bangun lalu masih bisa
menunaikan sholat, karena akan datang saatnya justru kita disholatkan.
- Bersyukurlah
kita yang masih bisa sholat di belakang imam, karena akan datang saatnya kita
sholat di depan imam.
Suatu ketika Allah SWT memanggil empat
Malaikat-Nya. Yaitu, Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail. Kepada empat malaikat
tersebut Allah SWT menitip salam dan kabar gembira bagi Rasulullah SAW dan
umatnya. “Wahai malaikatku, sampaikan salamku kepada Kekasihku Muhammad dan
sampaikan juga kabar gembira kepadanya untuk umatnya,” demikian kata Allah SWT
kepada empat malaikat tersebut.
Nabi Muhammad SAW lalu bertanya kepada
malaikat Jibril alaihissalam, apa gerangan kabar gembira yang dibawanya dari
Allah SWT untuk umatnya. Malaikat Jibril berkata “wahai Muhammad, siapa saja
umatmu yang membaca salawat 10 kali dalam satu hari, kelak aku akan membantunya
meniti jembatan shirotol mustaqim secepat kilat.”
Nabi Muhammad SAW lalu bertanya kepada
malaikat Mikail alaihissalam, apa gerangan kabar gembira yang dibawanya dari
Allah SWT untuk umatnya. Malaikat Mikail berkata “wahai Muhammad, siapa saja
umatmu yang membaca salawat 10 kali dalam satu hari, kelak aku akan memberikan
seteguk air penghapus dahaganya di padang mahsyar, saat menunggu giliran untuk
dihisab.”
Nabi Muhammad SAW lalu bertanya kepada
malaikat Israfil alaihissalam, apa gerangan kabar gembira yang dibawanya dari
Allah SWT untuk umatnya. Malaikat Israfil berkata “wahai Muhammad, siapa saja
umatmu yang membaca salawat 10 kali dalam satu hari, kelak aku akan membebaskan
pendengarannya dari gema sangkakala begitu memekakkan yang kutiup.”
Nabi Muhammad SAW lalu bertanya kepada
malaikat Izrail alaihissalam, apa gerangan kabar gembira yang dibawanya dari
Allah SWT untuk umatnya. Malaikat Izrail berkata “wahai Muhammad, siapa saja
umatmu yang membaca salawat 10 kali dalam satu hari, kelak aku akan memberi
keringanan saat mencabut nyawanya selembut mencabut rambut di dalam tepung.”
Subhanallah. Betapa pedulinya Allah SWT pada
umat Muhammad SAW, sampai-sampai memberi kabar gembira agar kelak saat ajal kita
datang, hanya karena membaca salawat 10 kali dalam satu hari, malaikat Izrail
akan mencabut nyawa kita bagaikan mencabut rambut di dalam tepung. Begitu
lembut. Saat kelak ditiup sangkakala, hanya karena membaca salawat 10 kali
dalam satu hari, malaikat Israfil akan membebaskan telinga kita dari rasa pekak
mengerikan. Saat kelak menanti giliran dihisab di padang mahsyar, hanya karena
membaca salawat 10 kali dalam satu hari, malaikat Mikail akan memberikan
seteguk air kepada kita agar terbebas dari rasa haus yang menyiksa.
Karena telah ditetapkan kepada kita berupa kewajiban
menunaikan sholat 5 waktu dalam satu hari satu malam, maka dengan sendirinya
akan terpenuhilah kebutuhan membaca salawat 10 kali dalam satu hari tersebut. Yaitu,
saat kita membaca tasyahud pada sholat Isya’-Subuh-Lohor-Ashar-Maghrib (ISLAM).
Baik tasyahud awal dan akhir pada sholat dzuhur, ashar, maghrib, maupun isya’
dan tasyahud akhir pada sholat subuh. Artinya, hanya dengan menunaikan sholat
wajib 5 waktu sudah cukup. Tapi, alangkah lebih baik bila ditambah sholat
sunnah rawatib lainnya. Karena, tentu akan lebih baik LEBIH daripada sekedar CUKUP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.