"Demi masa,
sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian
kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati
supaya menaati kebenaran
dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran"
QS. Al-Ashr [103] : 1-3
*******
Tentu Anda akan senang bila
setiap pagi saat hendak berangkat sekolah/kuliah, ibu Anda memberi uang bekal
sebanyak Rp86.400. Semua uang itu harus Anda manfaatkan. Pada malam harinya,
ibu Anda akan menghanguskan sisa uang yang tidak Anda manfaatkan pada hari itu.
Kira-kira yang terlintas di pikiran Anda bagaimana sebaiknya Anda memanfaatkan
uang bekali itu? Tentu saja menghabiskan semua uang bekal itu.
Betapa beruntungnya Anda,
karena tak semua orang memiliki ibu seperti ibu Anda. Tapi, semua orang
memiliki anugerah bernama WAKTU. Ya, setiap pagi WAKTU memberi siapapun bekal
sebanyak 86.400 detik. Pada malam harinya, sisa WAKTU yang tidak dipergunakan
untuk tujuan baik akan hangus menjadi sia-sia. Sisa WAKTU yang tak terpakai
untuk tujuan baik itu tidak bisa dijadikan modal awal untuk WAKTU yang akan
diterima keesokan paginya, tak juga bisa menambah sehingga jumlah WAKTU menjadi
lebih banyak.
Karena, pagi berikutnya WAKTU
yang diterima sama seperti pagi sebelumnya. Dan saat malamnya sisa WAKTU yang tak dipergunakan untuk tujuan baik
juga akan dihanguskan. Begitu seterusnya mengikuti siklus waktu dari pagi ke
pagi, hari ke hari, malam ke
malam. Maka, WAKTU
yang diterima setiap pagi itu harus dipergunakan untuk tujuan sebaik-baiknya, agar tidak termasuk dalam
golongan orang yang dalam kerugian.
WAKTU yang diterima hendaknya
dipergunakan bagi
kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan kita.
Selama jam WAKTU berdetak, maka
sebaiknya jatah WAKTU 86.400 detik setiap hari itu kita pergunakan sebaik-baiknya.
- Agar tahu betapa
berharganya WAKTU SETAHUN, tanyakan pada pelajar/siswa yang terpaksa tinggal
kelas karena tidak naik.
- Agar tahu betapa
berharganya WAKTU SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
- Agar tahu betapa
berharganya WAKTU SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan yang dikejar deadline.
- Agar tahu betapa
berharganya WAKTU SEJAM, tanyakan pada kekasih yang [betah] menunggu untuk bertemu sang pujaan hati.
- Agar tahu betapa
berharganya WAKTU SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang, padahal urusannya begitu penting.
- Agar tahu betapa
berharganya WAKTU SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari
kecelakaan yang nyaris
merenggut nyawanya.
- Agar tahu betapa
berharganya WAKTU SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.
*******
Modal paling berharga untuk meraih kesuksesan
adalah kesempatan dan waktu luang. Tapi, kebanyakan kita melalaikannya. Kedua
hal ini [kesempatan dan waktu luang] tidak dapat diciptakan oleh kita manusia ,
hanya Alloh SWT yang menciptakannya. Kita diberi kepercayaan oleh Alloh SWT
menjadi manajer untuk memenej WAKTU. Kita disuruh memberi ruh pada WAKTU. Ruh
bagi WAKTU adalah segala aktivitas yang kita lakukan.
Setiap orang tentu berbeda-beda caranya memenej
WAKTU. Jika seseorang mengejar beberapa target dan capaian tertentu, maka ia
seharusnya mempunyai perencanaan yang baik, dengan perhitungan WAKTU yang tepat
pula.
“Selayaknya
bagi seorang yang berakal, selama akalnya masih sehat, memiliki empat saat, yakni:
saat untuk bermunajat dengan Tuhannya, saat untuk mengadakan perhitungan dengan
dirinya, saat untuk bertafakur tentang ciptaan Alloh SWT, dan saat menyisihkan
waktu untuk mencari kebutuhan makanan dan minuman.”
(HR.
Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, dari hadits Abu Dzar dan al-Hakim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.