Keberhasilan
seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma
orang-orang yang mampu mendobrak “tembok penghalang”
itulah yang akan
menemui keberhasilan.
“manjadda wajada”
******
Seorang pemuda yang sedang
galau dirundung tanya kenapa kok dirinya gitu-gitu aja. Tambah galau dia kalau
nada tanya itu senantiasa mendenging di telinga. Karena itu dia berpikiran, “ah..
sebaiknya saya mencari orang berilmu untuk berguru kepadanya.”
Berjalanlah pemuda itu agar bertemu
dengan seorang guru yang bisa memberinya petunjuk bagaimana supaya sukses. Di sebuah
jalan yang sedang ditempuhnya, pemuda itu pun bertemu sesorang bapak tua,
pikirannya seperti meyakinkan bahwa orang itulah yang bisa memberi petunjuk. Lalu
bertanyalah pemuda itu, “Pak tua, yang manakah jalan menuju sukses?” Bapak tua
itu terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, lalu Pak tua itu menunjuk
ke arah sebuah jalan dengan telunjuknya. Pemuda itu segera berlari menyusuri
jalan yang ditunjukkan Pak tua itu. Pemuda itu tak mau membuang-buang waktu
lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia
berseru, “Ha! Ini jalan buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok
besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, “Barangkali aku salah
mengerti maksud Pak tua tadi,” pikirnya.
Tanpa buang waktu pemuda itu
berbalik jalan untuk menemui Pak tua itu dan menanyakan sekali lagi, “Pak tua,
yang manakah jalan menuju sukses.” Lagi-lagi Pak tua itu menunjuk ke arah jalan
yang sama. Pemuda itu berjalan kembali ke arah jalan yang ditunjuk. Namun yang
ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Timbul dalam pikiran
pemuda itu, “Ah sepertinya Pak tua itu mempermainkan saya.” Dengan muka merah
padam karena menahan amarah, pemuda itu menemui Bapak tua itu lagi, “Pak tua,
aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu.
Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? bapak jangan
hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!” Akhirnya Bapak tua itu membuka
mulut dan berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah
saja di balik tembok itu. Cobalah kalau memang kau mau meraihnya. Jangan hanya
berhenti menatapnya, tapi dobraklah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.